Bertempat di Galeri Indonesia Kaya, even berdurasi 40 menit ini dibuka dengan kisah Cut Nyak Dien saat diasingkan di Sumedang. Bukan hanya memperlihatkan karakter Cut Nyak Dien sebagai pahlawan perang semata, monolog ini juga memperlihatkan kekuatan karakter Cut Nyak Dien dengan sifat-sifat keperempuannya. “Tidak hanya sebagai pahlawan nasional yang jasanya sangat besar bagi bangsa ini, tapi banyak yang tidak mengetahui pergolakan hati perempuan Aceh ini ketika ia berada di tengah perang, saat suaminya mati dibunuh penjajah, hingga apa yang mendorong dirinya untuk mengobarkan semangat perlawanan,” papar Sha Ine Febriyanti,” Jadi dalam monolog kali ini, saya tidak sekedar ingin menghibur, tapi juga memberikan pelajaran sejarah perjuangan bangsa pada generasi muda.” (AH) Foto : Dok. Bakti Budaya Djarum Foundation
Author
DEWI INDONESIA
FOOD & TRAVEL
CASA CUOMO, Simfoni Kuliner Italia di Jakarta