Mengadopsi Anjing Terlantar Lewat Republik Guguk
Republik guguk menyalurkan anjing terlantar untuk diadopsi oleh keluarga baru.
4 Apr 2016


2 / 2
Berawal dari kasus Chino, anjing yang dibuang pemiliknya dan ramai dibicarakan di sosial media, Justina Sukamto dan pecinta anjing lainnya merasa tergerak untuk bertindak. Mereka beramai-ramai mencari keberadaan Chino di lokasi tempatnya dibuang. “Di sanalah kami saling mengenal dan kemudian membentuk Republik Guguk,” ujar wanita yang juga berprofesi sebagai importir pakan anjing. Republik Guguk akhirnya resmi berdiri pada 13 Mei 2013, mereka begerak di bidang penyelamatan hewan, khususnya anjing terlantar.
 
RG bukanlah penampungan anjing, “Tujuan RG bukan untuk menjadi shelter, melainkan agar anjing-anjing ini bisa mendapatkan keluarga,” ujar Justina. RG biasanya menerima laporan kasus anjing terlantar, sakit, atau dibuang. Lalu, anggota RG akan mendatangi lokasi bersama pelapor dan melihat kondisinya. Bila sakit, anjing-anjing ini akan langsung dibawa ke dokter hewan, kemudian dicarikan tempat penampungan sementara sebelum diadopsi. Mereka yang bersedia merawat, akan diberikan anggaran bulanan oleh RG. Namun banyak juga yang tidak dibayar, lantaran niatnya memang ingin membantu. Penyelamatan seperti ini memang terdengar mudah, tapi berbagai hambatan kerap ditemui. Sebut saja seperti lokasi dengan medan yang sulit, anjing dalam keadaan ketakutan sehingga sulit dijangkau, atau bahkan pemilik yang tidak bertanggung jawab namun tidak bersedia menyerahkan anjingnya. (MEL), Foto: Dok. BAWA, Corbis
 
 

 

Author

DEWI INDONESIA