Tahun ini, UOB Indonesia kembali mengadakan UOB Painting of the Year 2019. Penghargaan UOB Painting of the Year 2019 dianugerahkan kepada Anagard untuk karyanya yang berjudul “Welcome Perdamaian, Goodbye Kedengkian”. Karya pemenang ini dipilih dari empat finalis untuk kategori Perupa Profesional kompetisi UOB Painting of the Year 2019.
Anagard adalah seorang perupa graffiti dari Padang. Gagasan karyanya terkait semboyan bangsa Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika. Ia mengajak masyarakat untuk bertoleransi dan menerima perbedaan suku, kebudayaan dan kepercayaan, serta mencerminkan komitmen kuat bangsa Indonesia agar saling menghargai, saling menghormati dan menjaga perdamaian dalam bermasyarakat.
Selain itu pemenang lain untuk kategori perupa Pendatang Baru jatuh kepada Muhammad Yakin, untuk karyanya yang berjudul “Human, Human, Human, Copy of Mimetic Desire”. Karyanya menggambarkan fenomena merepresentasikan diri sendiri kepada seorang idola dalam masyarakat.
Agung Hujatnikajennong, Arahmaiani, dan Nirwan Dewanto sebagai juri UOB Painting of the Year 2019. Karya yang terpilih menarik perhatian karena tidak hanya teknik yang ditawarkan namun juga berkat isu sosial yang diangkatnya.
Pemenang UOB Painting of the Year 2019 akan mewakili Indonesia ke panggung kompetisi selanjutnya melawan beberapa seniman lain dari berbagai negara lainnya. Tak hanya itu, sebanyak 50 karya seni yang menjadi finalis, termasuk karya yang menjadi pemenang dari kompetisi UOB Painting of the Year 2019 dipamerkan di Ruang Pamer Temporer di Museum Nasional Indonesia mulai 17 hingga 31 Oktober 2019. (WHY) Foto:Dok. UOB Indonesia
Anagard adalah seorang perupa graffiti dari Padang. Gagasan karyanya terkait semboyan bangsa Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika. Ia mengajak masyarakat untuk bertoleransi dan menerima perbedaan suku, kebudayaan dan kepercayaan, serta mencerminkan komitmen kuat bangsa Indonesia agar saling menghargai, saling menghormati dan menjaga perdamaian dalam bermasyarakat.
Selain itu pemenang lain untuk kategori perupa Pendatang Baru jatuh kepada Muhammad Yakin, untuk karyanya yang berjudul “Human, Human, Human, Copy of Mimetic Desire”. Karyanya menggambarkan fenomena merepresentasikan diri sendiri kepada seorang idola dalam masyarakat.
Agung Hujatnikajennong, Arahmaiani, dan Nirwan Dewanto sebagai juri UOB Painting of the Year 2019. Karya yang terpilih menarik perhatian karena tidak hanya teknik yang ditawarkan namun juga berkat isu sosial yang diangkatnya.
Pemenang UOB Painting of the Year 2019 akan mewakili Indonesia ke panggung kompetisi selanjutnya melawan beberapa seniman lain dari berbagai negara lainnya. Tak hanya itu, sebanyak 50 karya seni yang menjadi finalis, termasuk karya yang menjadi pemenang dari kompetisi UOB Painting of the Year 2019 dipamerkan di Ruang Pamer Temporer di Museum Nasional Indonesia mulai 17 hingga 31 Oktober 2019. (WHY) Foto:Dok. UOB Indonesia
Author
DEWI INDONESIA
FOOD & TRAVEL
CASA CUOMO, Simfoni Kuliner Italia di Jakarta