Memotret Senja Sempurna Jakarta dari Udara
Berkurangnya kendaraan yang beroperasi di area Jakarta juga berarti berkurangnya polusi udara. Langit Jakarta yang biru kini bukan impian belaka.
8 May 2020


Semanggi Flyover (Foto: Dimas Mamahit)

Tak perlu menoleh terlalu jauh ke belakang, sekitar 3 bulan silam, rasanya jarang sekali kita dapat mengabadikan pemandangan Jakarta dengan langit biru yang cerah tanpa melalui proses editing panjang. Namun semenjak diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), hal itu berubah. 

Berkembangnya wabah COVID-19 memang mengubah hajat hidup hampir seluruh masyarakat dunia. Khususnya di Indonesia, DKI Jakarta adalah provinsi pertama yang memberlakukan PSBB untuk menekan laju penularan COVID-19. Banyak orang berganti cara kerja dan belajarnya menjadi dari rumah saja. Ini ternyata berdampak pada kualitas udara. Pada pertengahan Januari 2020, Air Quality Index (AQI) Jakarta berada di angka 183 atau tidak sehat. Angka ini berubah menjadi 48 atau masuk dalam kategori baik pada 5 Mei 2020.

Perbaikan kualitas udara juga terlihat secara significan pada foto yang kita ambil. “Perbedaan signifikan sudah pasti jarak pandang dan warna langit yang biru. Dulu kan langit kita butek,” begitu ujar Dimas Mamahit. Content creator yang tetap rutin memotret Jakarta dua hingga tiga kali seminggu ini mengatakan kini matahari terbit dan terbenam lebih dapat dinikmati di Jakarta. “Lebih cantik dan dramatis. Mirip lah sama Bali.”

 

Jakarta dari ketinggian kurang lebih tiga kilometer.

Hal yang sama juga disadari Michael Arsyi, pilot maskapai penerbangan Sriwijaya Air. “Biasanya setelah takeoff dari (Bandara) Soekarno Hatta, hanya pada ketinggian 500 kaki atau sekitar 150 meter, polusi sudah menutupi kota Jakarta. Jarak pandang hanya beberapa kilometer saja,” tulis Michael dalam pesan singkatnya. Sementara pada pertengahan April, Jakarta tampak sangat jelas dari ketinggian kurang lebih tiga kilometer di atas permukaan laut.

Walau saat ini sudah banyak orang yang harus beraktivitas di luar rumah, yang ditandai dengan mulai padatnya jalanan ibukota, angka kendaraan yang beroperasi di jalan raya masih jauh lebih sedikit dari yang kita tahu sebelumnya. Karena itu, ketika kejenuhan melanda karena tidak bisa pergi ke mana-mana, coba Anda lihat ke atas dan siap-siap terpikat oleh pemandangan langit biru Jakarta. (NTF) Foto: Dok. @jktshootandgram, Michael Arsyi 

 

Author

DEWI INDONESIA