Memaknai Kembali Louis Vuitton Lewat Pameran Louis Vuitton X
Merayakan ulang tahun ke-160, rumah mode asal Perancis, Louis Vuitton menggelar pameran Louis Vuitton X
23 Jul 2019


6 / 6
Louis Vuitton menggelar pameran Louis Vuitton X pada 29 Juni hingga 15 September 2019 mendatang. Pameran ini digelar dalam rangka merayakan hari jadi rumah mode asal Perancis itu yang ke-160.
 
Satu setengah abad lebih Louis Vuitton menorehkan sejarah di industri mode dunia. Tidak hanya melahirkan karya-karya ikonis, tetapi juga memberi inspirasi bagi para pelaku kreatif baru di bidang mode.
 
Louis Vuitton X hendak memberikan pengalaman yang kaya dan imersif bagi para pengunjungnya. Melalui pameran ini pula Louis Vuitton mengeksplorasi dan mencari titik temu antara masa depan dan masa lalu, antara modernitas dan warisan, antara kecakapan teknik dan kemajuan teknologi.
 
Dalam gelaran pamerannya ini Louis Vuitton mengajak berbagai pelaku kreatif untuk memaknai kembali karya desain dari raksasa mode dunia ini. Pameran ini akan menghadirkan 180 lebih item dari arsip koleksinya untuk dipajang maupun dimodifikasi oleh para desainer dan seniman terbaik saat ini.
 
Pameran Louis Vuitton X akan dibagi dalam 10 ruangan. Pertama ada “Louis Vuitton: As seen by…” yang menampilkan dua potret diri penggagas rumah mode ini oleh Yan Pei-Ming dan Alex katz. Dari situ, Anda dapat beranjak ke ruang kedua. Di sana Anda akan menemukan berbagai desain hasil karya Louis Vuitton. Mulai dari tas piknik pesanan khusus Pangeran Mesir dari tahun 1926, furnitur eksperimental “Objet Nomades”, hingga kotak khusus untuk memajang trofi Piala Dunia 2018.
 
Lanjut ke ruang ketiga, Anda bisa menemukan interpretasi ulang dari Monogram canvas Louis Vuitton yang ikonis. Beberapa karya dalam ruangan ini berupa samsak tinju karya Karl Lagerfeld, tempat piringan hitam karya Helmut Lang, peti fotografer dari Cindy Sherman, dan tas yang dijadikan karya pahat oleh Zaha Hadid.
 
Beralih ke ruang selanjutnya berisi deretan modifikasi tas duffle monogram oleh para desainer dan seniman. Ada pula ruang “Art on Silk” yang memajang kain sutra hasil kolaborasi Louis Vuitton dengan para desainer, seniman, dan arsitek. Kolaborasi ini telah berlangsung selama lebih dari 20 tahun. Dimulai pada 1980-an dengan menggandeng Sol LeWitt, James Rosenquist, Andrée Putman, dan Arata Isozaki hingga yang terakhir berkolaborasi dengan Alex Israel.
 
Kolaborasi dengan para seniman itu tak hanya terbatas dilakukan untuk pembuatan aksesori, tetapi juga koleksi pakaian Louis Vuitton. Beberapa hasil kolaborasi yang paling ikonis bisa disaksikan dalam pameran ini di ruangan “Art Meets Fashion”. Ruang lainnya adalah tempat pengunjung dapat melihat-lihat hasil rancangan Louis Vuitton yang sempat meramaikan gelaran karpet merah Hollywood.
 
Ada pula ruangan “Magic Malle: The Past is Present” yang menampilkan instalasi imersif yang akan mengajak pengunjung menelusuri sejarah Louis Vuitton. Tak lupa rumah mode ini pun memberikan apresiasi terhadap para artisan mereka dalam ruangan “Artisan’s Room”.
 
Terakhir, ada ruang “Artycapucines: Six Visions of a Contemporary Classic”. Di ruangan ini Anda akan melihat koleksi terbatas tas Capucines hasil modifikasi enam seniman kontemporer, yaitu Sam Falls, Urs Fischer, Nicholas Hlobo, Alex Israel, Tschabalala Self, dan Jonas Wood. Koleksi khusus ini dinamakan “Artypucines” dan menjadi babak baru dalam hubungan yang dijalin Louis Vuitton dan pelaku kreatif dunia. (Teks: Shuliya Ratanavara/Foto: Dok. Louis Vuitton.)
 

 


Topic

Art Exhibition

Author

DEWI INDONESIA