Bagi Triyadi Guntur Wiratmo, seniman Bandung yang juga pengajar di Institut Teknologi Bandung, sejarah tidak memiliki makna tunggal. Pemaknaan tersebut ia tuangkan dalam pameran solo bernama Between The Lines yang diadakan di Galeri Nasional Indonesia. Salah satu lukisannya menggambarkan sosok Nyonya Meneer yang dikelilingi kemasan jamu dan makanan siap saji, simbol budaya konsumerisme. Melalui karyanya Guntur hendak menyajikan kontras. Guntur pun menggambar lukisan yang diberi judul sang ibu, dan terbuat dari arsiran dan benang. Sang ibu ialah pahlawan sejati bagi Guntur. Melalui 15 karya seni bertajuk Between The Lines,Guntur bicara tentang makna baru terhadap sesuatu dan makna yang bisa berarti apa saja. (WHY). Foto: Dok. Triyadi Guntur Wiratmo
Author
DEWI INDONESIA
FOOD & TRAVEL
CASA CUOMO, Simfoni Kuliner Italia di Jakarta