Kembalinya perhelatan seni akbar internasional ART SG pada Januari 2025 mendatang tidak hanya menjadi ajang pameran karya seni, tetapi juga menjadi wadah kolaborasi lintas budaya yang sangat menarik. Terdiri dari museum, institusi, dan yayasan terkemuka, organisasi-organisasi ini akan menyumbangkan keahlian kuratorial mereka untuk program dinamis di seluruh kota.
Berikut inilah empat mitra budaya ART SG yang memiliki satu kesamaan visi, yakni memperkuat ekosistem seni di Asia Tenggara dan global, yang akan menghadirkan program-program dinamis yang akan memperkaya pengalaman pengunjung.
1. Bangkok Kunsthalle: Membawa Dunia Sinema ke Ruang Seni
Bangkok Kunsthalle, melalui sutradara Stefano Rabolli Pansera, akan menghadirkan program ART SG FILM. Program ini akan menyajikan beragam karya seni film, video, dan gambar bergerak yang inovatif. Tema utama "By Artists, On Artists" akan mengajak penonton untuk menyelami dunia seni melalui perspektif para seniman itu sendiri. Melalui tiga bab utama, yaitu "Membangun Bentang Alam", "Voices and Signs", dan "Ruins and Memories", penonton akan diajak untuk merenungkan praktik seni kontemporer dalam konteks sejarah dan disiplin ilmu yang beragam.2. Delfina Foundation: Menggali Dunia Koleksi Seni
Delfina Foundation, di bawah kepemimpinan Aaron Cezar, akan fokus pada dunia koleksi seni. Terinspirasi oleh program "Collecting as Practice", Delfina Foundation akan menyelenggarakan diskusi kritis yang membahas peran penting kolektor dalam membentuk lanskap seni regional. Melalui diskusi ini, pengunjung akan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang filosofi, psikologi, dan politik di balik kegiatan mengoleksi karya seni.3. M Art Foundation: Menyorot Karya Seniman Kontemporer
M Art Foundation, sebuah organisasi yang berdedikasi pada pengembangan karier seniman kontemporer, akan menghadirkan program-program yang mencerminkan komitmen mereka. Di bawah arahan Zong Han, M Art Foundation akan menyajikan pameran, publikasi, dan inisiatif lainnya yang bertujuan untuk memperkenalkan karya-karya seniman kontemporer yang inovatif kepada publik yang lebih luas.4. Art Outreach: Membangun Jaringan dan Membahas Isu Kontemporer
Art Outreach, dengan semangat mendukung para praktisi seni, akan menyelenggarakan konferensi seni visual. Konferensi ini akan menghadirkan para ahli dari berbagai institusi seni terkemuka di dunia, seperti Alessio Antoniolli, Honor Harger, Dr. Sook-kyung Lee, dan Dr. Zoé Whitley. Para peserta akan berdiskusi mengenai isu-isu kontemporer dalam dunia seni dan membangun jaringan dengan para pelaku seni dari berbagai latar belakang.ART SG akan dihelat di Sands Expo and Convention Centre, Marina Bay Sands pada 16-19 Januari 2025. Kolaborasi dengan keempat mitra budaya ini menjadikan ART SG 2025 sebagai sebuah platform yang komprehensif untuk menggali berbagai aspek seni kontemporer. Melalui program-program yang kaya dan beragam, ART SG tidak hanya menyajikan karya-karya seni yang indah, tetapi juga mendorong diskusi dan pertukaran ide yang konstruktif. Kunjungi situs web artg.com untuk informasi lebih lanjut tentang ART SG 2025. (MAR)
Foto: dok. ART SG
Topic
CultureAuthor
DEWI INDONESIA
RUNWAY REPORT
Laras Alam Dalam DEWI's Luxe Market: "Suara Bumi"
RUNWAY REPORT
Mengkaji Kejayaan Sriwijaya Bersama PT Pupuk Indonesia