Wedhar Riyadi, The Stack, 2024, Oil on canvas, 95 x 75 cm
Kohesi Initiatives merupakan galeri seni rupa kontemporer di Indonesia. Galeri ini konsisten mengadakan pameran berkualitas dan fokus mengedepankan seniman sekaligus aktif mencari peluang. Selain itu, bisa bekerja sama dengan institusi secara global sehingga dapat memberikan manfaat besar bagi senimannya.
Kali ini, Kohesi Initiatives mempersembahkan pameran yang bertajuk “Seeing Things” yang akan dibuka untuk publik dari tanggal 1 Maret - 5 Mei 2024 di Tirtodipuran Link Building A, Yogyakarta. Dengan adanya pameran ini berharap kalau pengunjung bisa menikmati tampilan karya seniman kontemporer Indonesia. Selain itu, melalui karya-karya yang ditampilkan dimulai dari keterangannya, pengantar pameran, dan memotret dapat memikat hati para pengunjung untuk bisa membawanya pulang dan dipajang di rumah.
Makna dari “Seeing Things” adalah melihat suatu tindakan yang secara langsung berhubungan dengan Indera, salah satunya mata. Tidak hanya itu, menjadi sebuah proses yang melibatkan hubungan antara melihat dan yang dilihat. Dilihat dari segi komposisi dan pengaturan kekaryaan dalam pameran ini untuk melihat kehidupan sebagai proses memahami keterhubungan yang ada di dunia. Berikut beberapa hasil karya-karya Seeing Things yang akan dipamerkan:
1. Almost Assuming
Sebuah lukisan akrilik di atas kanvas berdiameter 20 x 60 cm yang diciptakan oleh Anastasia Astika. Penggunaan warna lembut dan bervariasi seperti putih, merah muda, kuning, ungu, emas dan dengan latar belakang biru tua membuat siapapun yang melihatnya terpesona. Lukisan yang berjudul Almost Assuming ini memiliki teknik melukis yang detil hingga bisa menonjolkan berlian yang menjutai kebawah seperti lampu gantung.
2. Menghampiri Sekitar
Sebuah karya unik oleh Asmoadji yang memiliki tampilan karya seni ini dengan kedetailan begitu jelas karena beberapa ornamen seperti gantungan baju yang sedang dijemur dan atap berkarat seperti menggambarkan pemukiman yang kumuh. Uniknya pemukiman kumuh berada diatas kayu yang berbentuk perahu dengan roda dibawahnya. Mahakarya satu ini akan terlihat menarik jika menyaksikannya langsung di pameran.
3. The Desires to Have No Desires #1
Salah satu karya Dian Suci Rahmawati yang menggunakan akrilik di atas kanvas dan tangga kayu. Dari penggunaan warna merah gelap dan cerah menambahkan aksen eksotis. sampai teknik detailnya seperti bunga mawar dengan api diatasnya. Karya ini dapat menimbulkan rasa keinginan dimana seseorang tidak lagi merasa memiliki keinginan yang mencerminkan ketidakinginan lebih dalam seperti judulnya "The Desires to Have No Desires."
4. Who Controls Who
Karya yang dibuat oleh Galih Johar bergambar Deconstructed 1990's Rackets. Gambar ini memberikan sebuah pesan siapapun yang bisa mengendalikannya ialah yang menjadi pemenangnya melalui gambar dua raket tenis bersama bolanya. Pemilihan warna yang latar belakang kuning mustard dan dua raket merah dibingkainya dengan kombinasi hijau cerah pada jaringannya dan juga pegangannya membuat gambaran satu ini semakin menonjol.
5. Belief and Seeing are Both Often Wrong
Sebuah gambar bagunan yang ditinggalkan karya oleh Wimo Ambala Bayang. Karya ini terbuat dari kain katun halus Ilford dengan 310 gram per meter persegi dan ukuran 88 x 110 cm. Dari segi penggunaan warna yang hitam mutih memberikan atmosfir di masa lalu pada saat terjadinya perang. Karya ini menggambarkan bangunan kosong dan adanya dua patung tentara saling berhadapan seolah-olah sedang mengintip melalui teleskop binokular. Tampilan ini juga memberikan kesan yang bermakna namun secara tersirat.
Putri Larasati
Editor: Carra Nethania
Foto: DOK. DEWI
Topic
artAuthor
DEWI INDONESIA
RUNWAY REPORT
Laras Alam Dalam DEWI's Luxe Market: "Suara Bumi"
RUNWAY REPORT
Mengkaji Kejayaan Sriwijaya Bersama PT Pupuk Indonesia