Kota Yogyakarta dengan seribu kisah melegenda di baliknya telah menjadi pusaran ide bagi para seniman negeri. Kemagisan Candi Borobudur yang juga adalah salah satu keajaiban dunia tidak mungkin hanya sekedar menjadi monumen yang berdiam diri. Kisah-kisah ribuan tahun lalu pada akhirnya diilhami untuk kembali dinikmati dalam sebuah pagelaran seni.
Wawan Geni dan Yasumi Ishii adalah dua seniman asal Indonesia dan Jepang yang mengambil inti bangunan Borobudur sebagai inspirasi serta bekerja sama dengan Amanjiwo sebagai area eksibisi. Adalah Rupadhatu yang berarti jiwa tenteram sebagai tajuk dari pertunjukkan seni ini. Rupadhatu sendiri merupakan simbol dari tiga tingkat di kehidupan manusia. Salah satu tingkatnya mengisahkan dunia transisi di mana manusia dibebaskan dari peliknya permasalahan di bumi. Menjadi penengah yang menghubungkan dunia di tingkat bawah dan atas.
Elemen tersebut diibaratkan oleh keduanya sebagai interpretasi soal pandemi yang berdampak pada kehidupan. Ada luapan emosi dan pesan terselubung yang memberitahukan bahwa ada banyak dunia di kehidupan ini.
Wawan Geni merupakan seorang pelukis terkenal asal Indonesia berkat karyanya yang menggunakan puntung rokok dan sumbu pengusir nyamuk sebagai medium. Begitu juga Yasumi Ishii, seniman yang sudah lama tinggal di dekat Candi Borobudur serta selalu menggabungkan unsur tradisional Jepang dan Indonesia sebagai bagian dari karyanya. Mari lihat bagaimana kedua seniman pesohor tersebut menampilkan interpretasi seninya di Rupdahatu Art Exhibition yang terbuka bagi umum mulai 3 Juli hingga 3 September 2021 mendatang. Terbuka (JE) Foto: Amanjiwo.