Keseimbangan Hidup Marketing Head Google Indonesia Veronica Utami
Veronica Utami, Marketing Head Google Indonesia, berjuang mencapai keseimbangan hidup, di antara karier dan keluarga.
12 Jan 2016



Belum genap setahun Veronica Utami menduduki posisi Marketing Head Google Indonesia. Misinya bukan membuat Google Car atau Google Glass menjadi produk yang langsung diminati konsumen dalam negeri. “Tugas saya ialah membangun ekosistem digital yang mengintegrasikan para pengguna internet seperti user, content creator, entrepreneur, dan pengiklan besar, dalam memaksimalkan peran dan interaksi mereka di dunia maya,” katanya, dengan gaya bicara lugas dan tertata.
 
Ia berpikir bahwa tujuan hidup bukan hanya di dunia marketing, meskipun bidang tersebut ialah passion-nya. “Di tahun itu saya mendapat penghargaan Young Marketers to Watch. Saya juga baru saja mendapatkan promosi kerja ke Singapura. Itu kali pertama saya mendapat kesempatan berkarier di luar negeri. Di sana saya mendapatkan lingkungan kerja yang sangat kondusif. Promosi jabatan berjalan dan saya bisa memberi dampak positif yang besar melalui apa yang saya kerjakan. I was on top of my carreer. Tetapi, di kurun waktu itu saya melahirkan anak pertama dan semuanya berubah,”
Veronica berat hati jika meninggalkan bayinya untuk pergi ke kantor, “Saya menyerah. Saya ingin menjadi seorang ibu. Saya memutuskan untuk kembali ke Bandung agar bisa lebih dekat dengan anak.”
 
    Keluarga, bagi Vero, tetap menjadi yang utama. Ia berkaca pada para wanita idolanya, “Ibu, yang mengorbankan kariernya demi bisa mendidik anak-anaknya dengan baik dan benar. Padahal dengan potensinya dia bisa saja menjadi seorang CEO.  Dan nenek, yang pada zamannya ialah seorang wanita karier tetapi tetap bisa membesarkan lima anak yang sukses.” Keinginan Vero sederhana, agar Raka dan Prama tumbuh menjadi pribadi yang bisa memberikan yang terbaik dalam setiap hal yang mereka lakukan. Bersama Google, ia hendak menyentuh lebih banyak orang melalui apa yang disebutnya, Google's magic, merujuk aplikasi-aplikasi yang diciptakan perusahaan tersebut. “Terkesan sangat simpel, tetapi perusahan ini menciptakan hal-hal yang memang memudahkan aktivitas kita.” Telepon seluler Vero tak henti bergetar ketika kami mencapai ujung pembicaraan. Sudah lewat pukul enam sore, suaminya telah menunggu di mobil.
   
 Vero berkata, “Don’t forget to be kind. Percaya saja bahwa setiap orang datang dengan intensi yang baik. Kalau mereka tidak berlaku baik, mungkin mereka tidak sempat menikmati kopinya pagi ini.” Ia pun berlalu. (JOAN AURELIA) Foto: Rizhky Rezahdy. Pengarah Gaya: Karina Britalia. Busana: Karen Millen. Rias wajah dan rambut: Rizka.
 

 

Author

DEWI INDONESIA