Seorang teman pernah berkata, menggunakan kata perempuan lebih terhormat daripada wanita. Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa kata empu pada perempuan berarti mulia atau mahir.
Sedangkan kata wanita mulanya berakar dari etimologi Jawa. Wanita diambil dari frasa wani ditata atau berani diatur. Karena, konon, sifat dasar wanita di tanah Jawa pada masa tersebut cenderung tunduk dan patuh pada lelaki. Maka, tak salah kalau perempuan lebih terkesan mulia.
Jurnal berjudul Perempuan Atau Wanita? Perbandingan Berbasis Korpus Tentang Leksikon Berbias Gender karya Susi Yuliawati dari UNPAD mengungkapkan tentang perempuan dan wanita menurut preferensi semantis.
“Makna perempuan dan wanita berdasarkan data penggunaannya yang nyata berdasarkan preferensi semantis, tidak hanya dengan menunjukkan kesamaan kategori semantis, tetapi juga perbedaan di antara kedua kata itu. Berdasarkan pola penggunaannya, kedua kata itu kerap diperbincangkan dalam kaitannya dengan empat hal, yaitu fungsi tubuhnya sebagai pemenuh kebutuhan reproduksi; hubungannya dengan laki-laki dan keluarga; serta usia.”
Kategori semantis yang membedakan kedua kata tersebut adalah perihal isu kesetaraan, hak dan kegiatan keorganisasian, serta hubungan seksual. Kata perempuan dikaitkan dengan isu kesetaraan, hak, dan keorganisasian, sedangkan kata wanita dihubungkan dengan hubungan seksual.
Kata perempuan cenderung digunakan untuk melambangkan perempuan dalam perannya yang tidak hanya di ranah domestik, tetapi juga di ranah publik. Kata wanita lebih banyak digunakan untuk melambangkan perempuan dengan perannya di ranah domestik. Jika dikaitkan dengan pendapat yang menyatakan bahwa kata perempuan memiliki konotasi ‘mulia’ atau ‘bermartabat’, pola penggunaan kata wanita, konotasi ‘mulia’ tampaknya merujuk pada peran wanita di ranah domestik. (WAHYU SEPTIYANI) Foto: Dok. Ika Vantiani Artikel ini sudah dimuat di Majalah Dewi.