Untuk kedelapan kalinya, ajang seni rupa tahunan ART JOG akan digelar selama tiga pekan di Taman Budaya Yogyakarta. Mengambil tema “Infinity in Flux – The Unending Loop That Bonds the Artist and The Audience”, ART JOG 2015 kali ini akan diikuti oleh 90 seniman dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Australia, Jepang, Inggris, Austria dan Amerika Serikat. “Tema ini dipilih karena kami ingin menawarkan sesuatu yang berbeda dari gelaran ART JOG di tahun-tahun sebelumnya, lewat karya-karya yang lebih interaktif dengan pengunjung” Satriagama Rakantaseta, Direktur ART JOG mengatakan dalam konferensi pers yang digelar di Galeri Nasional Jakarta, Selasa (19/5) kemarin.
Menurut Satriagama Rakantaseta yang biasa dipanggil Seta itu, hampir 95 persen karya akan akan berformat instalasi media baru. “Karya-karya yang dipamerkan nanti akan berupa instalasi interaktif yang melibatkan pengunjung dan hampir seluruh indera mereka untuk jadi bagian dari karya tersebut. Kami ingin menampilkan ekspresi multi-indra dan meniadakan batasan antara seniman dan pengunjung,” Seta mengatakan.
Seta juga menyebut Indiguerillas, yang digawangi pasangan seniman Santi Ariestyowanti dan Miko Bawono sebagai seniman yang ditunjuk sebagai commission artist tahun ini. “Karya mereka akan bisa ditemukan di area depan Taman Budaya Yogyakarta, berdampingan dengan karya Yoko Ono, Wish Tree yang menjadi presentasi khusus dalam ART JOG kali ini,” katanya. Selain Indieguerillas dan Yoko Ono, ada 88 seniman lain yang akan memamerkan karyanya. Mereka antara lain Ade Darmawan, Angki Purbandono, Budi Pradono, Eko Nugroho, Handiwirman, I Nyoman Masriadi, Melati Suryodarmo, Mella Jaarsma, Nasirun, Tita Rubi dan Wimo Ambala Bayang dari Indonesia serta Aaron Taylor Kuffner (AS), Cake Industries (Australia), Collective DING (Prancis), Japan Media Art (Jepang), Mark Justiniani (Filipina), juga Stefanie Wuschitz (Austria).
Kurator Bambang Toko mengatakan, selain undangan, aplikasi juga menjadi bentuk seleksi yang dilakukan untuk menapis seniman yang tampil. “Kami menerima aplikasi dari 800 seniman yang mendaftarkan 1000 karya untuk diseleksi. Mereka bukan hanya dari Indonesia. Beberapa dari Amerika Serikat, Singapura dan Austria. Dari 800 itu kami hanya bisa menerima 35 seniman untuk ikut pameran,” kata Bambang.
Selain pameran, ART JOG juga mengadakan acara pendukung seperti Curatorial Tour, Meet The Artist dan Public Screening yang akan diadakan pada setiap akhir pekan sepanjang penyelenggaraan ajang seni rupa yang beberapa tahun terakhir selalu dikunjungi ribuan pengunjung dari berbagai daerah dan Negara. Young Artist Award juga akan kembali diberikan untuk bakat-bakat muda seni rupa Indonesia. (ISA), Foto: ISA
Menurut Satriagama Rakantaseta yang biasa dipanggil Seta itu, hampir 95 persen karya akan akan berformat instalasi media baru. “Karya-karya yang dipamerkan nanti akan berupa instalasi interaktif yang melibatkan pengunjung dan hampir seluruh indera mereka untuk jadi bagian dari karya tersebut. Kami ingin menampilkan ekspresi multi-indra dan meniadakan batasan antara seniman dan pengunjung,” Seta mengatakan.
Seta juga menyebut Indiguerillas, yang digawangi pasangan seniman Santi Ariestyowanti dan Miko Bawono sebagai seniman yang ditunjuk sebagai commission artist tahun ini. “Karya mereka akan bisa ditemukan di area depan Taman Budaya Yogyakarta, berdampingan dengan karya Yoko Ono, Wish Tree yang menjadi presentasi khusus dalam ART JOG kali ini,” katanya. Selain Indieguerillas dan Yoko Ono, ada 88 seniman lain yang akan memamerkan karyanya. Mereka antara lain Ade Darmawan, Angki Purbandono, Budi Pradono, Eko Nugroho, Handiwirman, I Nyoman Masriadi, Melati Suryodarmo, Mella Jaarsma, Nasirun, Tita Rubi dan Wimo Ambala Bayang dari Indonesia serta Aaron Taylor Kuffner (AS), Cake Industries (Australia), Collective DING (Prancis), Japan Media Art (Jepang), Mark Justiniani (Filipina), juga Stefanie Wuschitz (Austria).
Kurator Bambang Toko mengatakan, selain undangan, aplikasi juga menjadi bentuk seleksi yang dilakukan untuk menapis seniman yang tampil. “Kami menerima aplikasi dari 800 seniman yang mendaftarkan 1000 karya untuk diseleksi. Mereka bukan hanya dari Indonesia. Beberapa dari Amerika Serikat, Singapura dan Austria. Dari 800 itu kami hanya bisa menerima 35 seniman untuk ikut pameran,” kata Bambang.
Selain pameran, ART JOG juga mengadakan acara pendukung seperti Curatorial Tour, Meet The Artist dan Public Screening yang akan diadakan pada setiap akhir pekan sepanjang penyelenggaraan ajang seni rupa yang beberapa tahun terakhir selalu dikunjungi ribuan pengunjung dari berbagai daerah dan Negara. Young Artist Award juga akan kembali diberikan untuk bakat-bakat muda seni rupa Indonesia. (ISA), Foto: ISA