Seabad kemudian Belanda datang ke tanah Ambon dan mengalahkan Portugis sehingga loji ini diambil alih. Konstruksinya tak banyak diubah hanya dibuat lebih mirip bangunan rumah dan ditambah tembok pagar. Pemugaran dan pengalihfungsian dilakukan pada 1642 oleh Gerrad Demmer. Karena bentuknya menyerupai rumah, Belanda menyebutnya dengan Blok Huis, terdiri dari tiga lantai dengan puncaknya terdapat menara pengintai.
Benteng ini tepat berada di pinggir pantai berseberangan dengan Pulau Seram. Setelah peninggalan Belanda, benteng ini sempat menjadi tempat persinggahan seorang naturalis asal Jerman bernama Georg Everhard Rumphius yang menemukan anggrek khas Ambon dan dinamai Floss Susana, sesuai nama istrinya. Hingga kini Benteng Amsterdam menjadi salah satu peninggalan bersejarah di Ambon. (TA) Foto: Indonesia Travel
Author
DEWI INDONESIA
FOOD & TRAVEL
CASA CUOMO, Simfoni Kuliner Italia di Jakarta