Jika Anda membuka akun twitter, lalu menuliskan nama ‘Ivan Lanin’ di kolom pencarian, maka Anda akan menemukan berbagai tweet yang kebanyakan isinya pertanyaan orang-orang kepada Ivan Lanin. Yang ditanyakan adalah seputar persoalan tata bahasa. Misalnya, apa padanan kata untuk headphone?
Headphone merupakan pengeras suara untuk kepala, dan padanan Bahasa Indonesia headphone adalah ‘pelantang jemala’. Pelantang adalah pengeras suara dan jemala artinya kepala. Kemudian, apakah Anda tahu padanan kata ‘doorprize’? Doorprize jika diartikan per kata maka menjadi ‘hadiah pintu’. Kata ‘pintu’ diganti menjadi ‘lawang’. Lantas disepakati oleh Badan Bahasa Republik Indonesia bahwa doorprize adalah ‘hadiah lawang’. Kalau kata-kata tersebut masih terdengar asing, bisa jadi Anda sudah sering mendengar kata ‘daring’ (dalam jaringan) yang berarti online. Sedangan ‘luring’ berarti offline.
“Kita sudah sepantasnya bangga berbahasa Indonesia. Dengan cara sebisa mungkin menggunakan Bahasa Indonesia dalam percakapan sehari-hari. Selain itu juga penting memahami bahasa daerah masing-masing demi melestarikan budaya bangsa, serta kemudian menguasai bahasa asing sebagai bahasa penghubung dengan warga negara lain. Dan yang tidak kalah penting, usahakan konsisten menggunakan satu bahasa dalam satu kalimat,” tutup Ivan. (RR) Foto: Denny Herliyanso
Headphone merupakan pengeras suara untuk kepala, dan padanan Bahasa Indonesia headphone adalah ‘pelantang jemala’. Pelantang adalah pengeras suara dan jemala artinya kepala. Kemudian, apakah Anda tahu padanan kata ‘doorprize’? Doorprize jika diartikan per kata maka menjadi ‘hadiah pintu’. Kata ‘pintu’ diganti menjadi ‘lawang’. Lantas disepakati oleh Badan Bahasa Republik Indonesia bahwa doorprize adalah ‘hadiah lawang’. Kalau kata-kata tersebut masih terdengar asing, bisa jadi Anda sudah sering mendengar kata ‘daring’ (dalam jaringan) yang berarti online. Sedangan ‘luring’ berarti offline.
“Kita sudah sepantasnya bangga berbahasa Indonesia. Dengan cara sebisa mungkin menggunakan Bahasa Indonesia dalam percakapan sehari-hari. Selain itu juga penting memahami bahasa daerah masing-masing demi melestarikan budaya bangsa, serta kemudian menguasai bahasa asing sebagai bahasa penghubung dengan warga negara lain. Dan yang tidak kalah penting, usahakan konsisten menggunakan satu bahasa dalam satu kalimat,” tutup Ivan. (RR) Foto: Denny Herliyanso
Author
DEWI INDONESIA
FOOD & TRAVEL
CASA CUOMO, Simfoni Kuliner Italia di Jakarta