Inilah Pameran Seni Mengenai Memori dan Relasi Pilihan Dewi
Sejarah dan hubungan antara manusia dengan objek lainnya dituangkan dalam karya seni yang dapat Anda temukan di beberapa pameran seni di dunia dan Indonesia.
10 Jun 2017


Origins
3 / 4
Heard Museum di Phoenix, Arizona, adalah museum budaya dan sejarah bumiputra Amerika, yang berisi berbagai koleksi dan artefak, mulai dari hopi hingga lukisan.  Namun, kali ini Heard Museum menggelar pameran langka dua maestro seni lukis dunia, Frieda Kahlo dan Diego Rivera, yang juga sepasang suami istri. Pameran ini diberi tajuk sederhana, Frida Kahlo and Diego Rivera. Sebanyak 33 karya yang merupakan koleksi Jacques dan Natasha Gelman ditampilkan. Pasangan Gelmans sendiri merupakan imigran Meksiko yang kini bermukim di Eropa dan merupakan sahabat dekat pasangan seniman ini. Turut ditampilkan pula 50 foto karya Edward Weston, Lola Álvarez Bravo hingga karya ayah dari Frida Kahlo, Guillermo Kahlo.
 
Sementara itu Tania Pérez Córdova, seniman Mexico lain dari generasi yang lebih muda, berpameran di Museum of Contemporary Art di Chicago. Dia menampilkan kritiknya terhadap hubungan manusia dengannya obyek-obyek tertentu di era digital dan hubungan manusia dalam komunikasi digital.  Tersemat dalam komposisi pahatan karyanya, adalah jejak kehidupan kontemporer manusia, sebuah anting emas yang tergantung pada patung perunggu, Surat Ijin Mengemudi (SIM) yang menempel pada sebongkah keramik terakota. Semua itu tak lepas dari sebuah infrastruktur sosial dan ekonomi yang kompleks.
 
Para penulis dan pembaca di berbagai belahan dunia memiliki sebuah festival tahunan di Indonesia, tepatnya di Ubud, Bali. Ajang akbar bernama Ubur Writers and Readers Festival (UWRF) ini sudah berlangsung sejak tahun 2002. Tahun ini UWRF kembali digelar di bulan Oktober, tepatnya selama lima hari sejak 25-29 Oktober 2017 nanti, dengan tiket early bird mulai ditawarkan di bulan Juli. Dengan mengetengahkan diskusi, peluncuran buku, pertunjukan dan lokakarya, UWRF memiliki tema yang berbeda setiap tahunnya. Kali ini temanya adalah Origins.
Aksi mata-mata tak lain dari sebuah seni bersiasat dan mencapai tujuan. Pada September 2015, Spy Museum Berlin dibuka. Anda dapat menikmati perjalanan waktu dari kegiatan mata-mata di masa kuno hingga masa modern. Para pengunjung dapat melihat, merasakan, membaca, mendengar dan membaui apa yang terjadi selama ribuan tahun dalam perkembangan dunia pengintaian ini. Kegiatan yang dimiliki pun beragam, mulai dari Spy School Workshop bagi anak usia sekolah dengan tema unik seperti Operation Secret Slumber yang mengajak anak menjelajah museum ini di malam hari, hingga seminar dan kuliah singkat oleh pensiunan agen FBI David Major mengenai Global Terrorism, Espionage and Cyber Security. (LC) Foto: Heard Museum, Hyperallergic, MCA, Spy Museum
 

 

Author

DEWI INDONESIA