Inilah Cara Mohamad Hafez Menggambarkan Kenangannya Tentang Suriah
Mohamad Hafez menciptakan koper berisi miniatur kehancuran tanah kelahirannya di Suriah untuk mengobati kerinduannya.
16 Jun 2017


1 / 3
Ia seorang imigran asal Suriah yang tinggal di New Haven Amerika Serikat. Kini Hafez telah memegang green card dan bekerja di salah satu biro arsitektur yang khusus merancang gedung pencakar langit. Jika dilihat sepintas, hidupnya terlihat aman dan nyaman. Tetapi ia tak merasa demikian. Hafez selalu merindukan kota kelahirannya Damaskus, Suriah. Sebetulnya ia tak banyak menghabiskan waktu di negara ini. Sejak kecil ia mengikuti orangtuanya, tinggal berpindah-pindah negara. Hafez hanya sempat menghabiskan beberapa tahun di Damaskus sewaktu ia remaja. Saat tiba waktu kuliah, orangtuanya mengirim Hafez ke Amerika Serikat.
                Awalnya ia melampiaskan kerinduan dengan memakan cokelat asal Suriah. Bungkus cokelat itu bergambar arsitektur kota. Lantas di waktu senggang, Hafez terpikir untuk membuat miniatur kota itu sesuai ingatannya. Pada 2011 ia kembali mengunjungi Damaskus dan menelusuri jalan-jalan yang ada di kota itu. Bernostalgia melakukan hobinya dulu. Kali ini ia merekam setiap suara yang didengar. Tak lama setelah ia kembali ke Amerika Serikat, kekacauan terjadi di Suriah. Perubahan kekuasaan secara ektrem yang dikenal dengan istilah “Musim Semi Negara-Negara Arab” dimulai. Ia kemudian menyaksikan kota kelahirannya hancur. Hatinya pun demikian.
Hafez menuangkan perasaan dengan membuat miniatur. Sesekali ia membuatnya  dalam koper tua. Miniatur itu bukan lagi kondisi Suriah yang ia ingat dulu, tetapi Suriah kini yang sudah hancur. Hafez membuat replika ruang yang terkena ledakan. Miniatur dibuat dari barang-barang bekas. Karyanya terkesan gelap dan miris.Terlebih Hafez membuat ruang tersebut dengan sangat detail. Karya seni tersebut diiringi suara-suara yang ia rekam waktu berkunjung ke sana.
Belakangan saat media massa penuh dengan pemberitaan tenggelamnya kapal pengungsi, Hafez membuat replika perahu karet hitam lengkap dengan orang-orang di dalamnya. Di ruang pameran, kapal itu ditempel di langit-langit ruang. Karya-karya Hafez kerap dipamerkan di sejumlah galeri seni  di Amerika Serikat. Sejumlah media internasional telah menulis tentang karyanya yang inspirasional.
Di waktu senggang ia menyempatkan diri menjadi sukarelawan bagi imigran Suriah yang baru tiba di AmerikaSerikat. Hafez punya keinginan untuk bisa membangun kembali negaranya suatu hari nanti. (JAR) Foto: Dok. Mohamad Hafez
 

 

Author

DEWI INDONESIA