Ketertarikannya kepada olah raga tampak sejak ia masih kecil. Ketika SMP, Rudy aktif main bola voli. Di SMA ia menjadi pemain sepak bola yang andal. Tetapi dari semua jenis olah raga, hatinya tertambat pada bulu tangkis. Sejak usia 9 tahun, kemampuannya di olah raga ini terlihat menonjol. Ia rutin berlatih di jalan raya aspal depan gedung PLN di Surabaya, namanya Jalan Gemblongan. Latihan itu berlangsung pada hari Minggu, sejak pagi hingga pukul 10 malam. Setelah sang ayah menyadari bakat putranya, Rudy lantas dilatih di Asosiasi Bulu Tangkis. Di sini ia mengasah empat hal utama, yakni kecepatan, pengaturan napas, konsistensi permainan, dan sifat agresif dalam permainan. Meski ruang latihannya menempati gudang gerbong kereta api PJKA Karangmenjangan, ia tetap semangat dan disiplin berlatih .
Rudy kemudian masuk kelompok bulu tangkis Grup Rajawali, lalu pindah ke Pusat Pelatihan Thomas Cup pada akhir tahun 1965. Tak butuh waktu lama, ia ikut berperan dalam kemenangan tim Indonesia di Thomas Cup pada 1967. Saat itu usianya 18 tahun.
Kemenangan pertama Rudy Hartono di All England ketika ia mengalahkan Tan Aik Huang dari Malaysia. Setelah itu, ia terus memenangkan kejuaraan ini sampai tahun 1974. Juara All England (Kejuaraan Bulu Tangkis Inggris Terbuka) delapan kali ini (antara tahun 1960an hingga 1970an) lahir sebagai Nio Hap Liang di Surabaya, 18 Agustus 1949. Ayahnya Zulkarnain Kurniawan, seorang pelatih bulu tangkis dan salah satu pendiri klub Persatuan Bulu Tangkis Surya Naga di Surabaya.
Setiap kali Rudy bertanding, seluruh orang Indonesia di masa itu yang ikut menyaksikan pertandingan tersebut merasa ikut bertanding dan berjuang bersamanya. Perjuangan dan kemenangannya dalam kejuaraan bulu tangkis dunia membuat Rudy ditahbiskan Majalah Time sebagai salah satu dari 60 Asian Heroes pada 2006. Ia juga disebut sebagai salah satu atlet paling terkenal di dunia dan salah satu pemain badminton terhebat sepanjang masa. (RR/LC) Foto: Dok. Femina Group
Rudy kemudian masuk kelompok bulu tangkis Grup Rajawali, lalu pindah ke Pusat Pelatihan Thomas Cup pada akhir tahun 1965. Tak butuh waktu lama, ia ikut berperan dalam kemenangan tim Indonesia di Thomas Cup pada 1967. Saat itu usianya 18 tahun.
Kemenangan pertama Rudy Hartono di All England ketika ia mengalahkan Tan Aik Huang dari Malaysia. Setelah itu, ia terus memenangkan kejuaraan ini sampai tahun 1974. Juara All England (Kejuaraan Bulu Tangkis Inggris Terbuka) delapan kali ini (antara tahun 1960an hingga 1970an) lahir sebagai Nio Hap Liang di Surabaya, 18 Agustus 1949. Ayahnya Zulkarnain Kurniawan, seorang pelatih bulu tangkis dan salah satu pendiri klub Persatuan Bulu Tangkis Surya Naga di Surabaya.
Setiap kali Rudy bertanding, seluruh orang Indonesia di masa itu yang ikut menyaksikan pertandingan tersebut merasa ikut bertanding dan berjuang bersamanya. Perjuangan dan kemenangannya dalam kejuaraan bulu tangkis dunia membuat Rudy ditahbiskan Majalah Time sebagai salah satu dari 60 Asian Heroes pada 2006. Ia juga disebut sebagai salah satu atlet paling terkenal di dunia dan salah satu pemain badminton terhebat sepanjang masa. (RR/LC) Foto: Dok. Femina Group
Author
DEWI INDONESIA
FOOD & TRAVEL
CASA CUOMO, Simfoni Kuliner Italia di Jakarta