Kehidupan direkam indah oleh mata, rasa dan rana para peserta.

5 Jul 2012

Alam, manusia dan hal-hal lain di sekitar mereka masih tetap punya pesona, sebanyak apa pun para fotografer mengabadikannya. Teori ini juga yang terbukti pada kali kedua penyelenggaraan Indonesia Salon of Art Photography (ISAP) 2012 oleh Lembaga Fotografi Candra Naya. “Foto-foto yang masuk ke meja juri menunjukkan peningkatan kualitas yang signifikan,” Arbain Rambey, satu dari delapan juri asal Indonesia yang bersama tiga juri dari Thailand (C.L. Chan), Singapura (Tan Lip Seng), dan Hongkong (Johnson Hok Yin Sin) mengkurasi dan memilih para pemenang di enam kategori lomba itu. Proses penjurian berlangsung di Jakarta pada 22-23 Juni 2012 lalu dengan membagi penilaian dalam 6 kategori yakni  Warna general, Monokrom general, Manusia (Human), Landsekap, Air dan Sport/Dinamis/Gerakan. Sebanyak 126 medali/penghargaan yang diperebutkan dalam ajang fotografi yang menurut C.L. Chan kini telah menjadi satu lomba penting di kancah kompetisi fotografi internasional. Dalam ajang yang diakui dan dinaungi tiga organisasi besar dunia yaitu FIAP (Federation Internationale de l’Art Photographique), PSA (Photographic Society of America) dan RPS (Royal Photographic Society), fotografer Indonesia memenangi 23 medali/penghargaan.

Ketua penyelenggara ISAP 2012, Agatha Anne Bunanta juga mengatakan bahwa terjadi pula peningkatan kuantitas jumlah peserta dan jumlah foto yang diterima panitia. “Kalau pada 2010 lalu kami menerima 6822 foto dari 730 peserta, tahun ini kami menerima
14.003 foto karya 1128 fotografer dari 63 negara. Dari jumlah itu, ada 3561 foto yang lolos seleksi dan berhak untuk dipamerkan dalam pameran akbar yang akan kami gelar di Grand Indonesia pada 2 hingga 15 Agustus mendatang,” kata Agatha. Ke-3561 foto terpilih dan foto-foto pemenang juga akan dibukukan dalam sebuah katalog yang diharapkan dapat menjadi koleksi dan referensi bagi fotografer di seluruh dunia.  (ISA)

Foto: ISAP 2012

 

Author

DEWI INDONESIA