Hanyutkan Imajinasi dalam Ombak Gelap dari teamLab di Art Jakarta 2019
Art Jakarta 2019 akan diramaikan oleh salah satu kolektif seni kontemporer asal Jepang, teamLab. Kolektif ini terdiri dari para pelaku kreatif di berbagai bidang, baik itu seniman, programer, ahli matematika, arsitektur, teknik, animasi, dan sebagainya.
Mereka mengidentifikasikan diri sebagai “ultra-technologist” dan percaya bahwa teknologi digital dapat turut mengembangkan estetika seni dan hubungannya dengan manusia sebagai penikmat. Kolektif ini dikenal dengan instalasi video imersifnya yang sudah dipamerkan di museum-museum di berbagai negara.
Untuk pameran ini, teamLab akan memamerkan dua karyanya berupa imersif video berjudul “Dark Waves” dan “Impermanent Life, at the Confluence of Spacetime New Space and Time is Born”.
Dalam “Dark Waves”, kelompok ini membuat simulasi pergerakan ombak menggunakan model digital tiga dimensi. Instalasi ini merupakan pengembangan dari karya-karya seni Jepang sebelum era modern yang banyak menampilkan lautan, sungai, dan sumber-sumber air lainnya yang digambarkan dalam bentuk guratan-guratan garis.
Mereka memandang garis-garis tersebut sebagai simbol kehidupan dan “Dark Waves” adalah upaya kolektif ini untuk menangkap perasaan yang sama untuk menghubungkan kita dengan lingkungan sekitar.
Sementara, “Impermanent Life, at the Confluence of Spacetime New Space and Time is Born” menyoroti siklus kehidupan di alam. Sebagai latar, mereka menampilkan bunga sakura yang mekar dan gugur. Kemudian dalam periode tertentu lingkaran-lingkaran akan muncul, membesar, dan menyebar dengan cepat, mengubah keseimbangan antara terang dan gelap layaknya miniature dunia yang kita tinggali.
Melalui karya-karya ini, teamLab mencoba mencari keseimbangan antara teknologi dan kreativitas, serta mencari titik temu antara seni dan sains. Lewat dua instalasi ini, mereka mencari cara untuk membuat cara baru dalam melihat dunia yang akan membuat penikmatnya terhanyut. (Teks: SIR/Foto: Gajah Gallery.)
Mereka mengidentifikasikan diri sebagai “ultra-technologist” dan percaya bahwa teknologi digital dapat turut mengembangkan estetika seni dan hubungannya dengan manusia sebagai penikmat. Kolektif ini dikenal dengan instalasi video imersifnya yang sudah dipamerkan di museum-museum di berbagai negara.
Untuk pameran ini, teamLab akan memamerkan dua karyanya berupa imersif video berjudul “Dark Waves” dan “Impermanent Life, at the Confluence of Spacetime New Space and Time is Born”.
Dalam “Dark Waves”, kelompok ini membuat simulasi pergerakan ombak menggunakan model digital tiga dimensi. Instalasi ini merupakan pengembangan dari karya-karya seni Jepang sebelum era modern yang banyak menampilkan lautan, sungai, dan sumber-sumber air lainnya yang digambarkan dalam bentuk guratan-guratan garis.
Mereka memandang garis-garis tersebut sebagai simbol kehidupan dan “Dark Waves” adalah upaya kolektif ini untuk menangkap perasaan yang sama untuk menghubungkan kita dengan lingkungan sekitar.
Sementara, “Impermanent Life, at the Confluence of Spacetime New Space and Time is Born” menyoroti siklus kehidupan di alam. Sebagai latar, mereka menampilkan bunga sakura yang mekar dan gugur. Kemudian dalam periode tertentu lingkaran-lingkaran akan muncul, membesar, dan menyebar dengan cepat, mengubah keseimbangan antara terang dan gelap layaknya miniature dunia yang kita tinggali.
Melalui karya-karya ini, teamLab mencoba mencari keseimbangan antara teknologi dan kreativitas, serta mencari titik temu antara seni dan sains. Lewat dua instalasi ini, mereka mencari cara untuk membuat cara baru dalam melihat dunia yang akan membuat penikmatnya terhanyut. (Teks: SIR/Foto: Gajah Gallery.)
Topic
Art ExhibitionAuthor
DEWI INDONESIAARTIKEL LAINNYA
Seniman asal Malaysia, Kayleigh Goh mengeksplorasi wewangian yang selalu membekas di benak...
Art Jakarta 2019 menghadirkan sederet program baru yang bisa Anda nikmati sepanjang 30 Agustus-1 September 2019...
