Gerak Hollaback! Lawan Pelecehan Seksual
Hollaback! mendorong masyarakat untu berani bicara melawan pelecehan seksual.
28 Apr 2018


1 / 2
Di mulai di Amerika tahun 2005, sebuah movement bernama Hollaback! hadir ke Indonesia di bulan September 2016. Tujuan Hollaback! berupaya menghentikan kekerasan seksual  diruang publik. Bergerak di ranah online dan offline, pergerakan Hollaback! sampai ke jalan-jalan ibu kota dengan turut serta dalam Women’s March dan Calk Walk. Website Hollaback! memberikan ruang aman bagi orang-orang untuk bercerita mengenai kekerasan seksual yang mereka alami diruang publik.

Hollaback! berada di tahap dasar dalam kasus pelecehan seksual. Saat seseorang mulai berani mengungkapkan kekerasan seksual yang dialami atau dilihatnya lewat tulisan. Dari awal Hollaback! berusaha meminimalisir interaksi dengan tidak menyediakan kolom komentar yang akan menimbulkan public harassment seperti bullying. Si penulis cerita tetap akan mendapat respon berupa dukungan dari pembaca yang mengklik button dukungan dibawah tulisan.
“Semakin banyak orang bercerita maka semakin mereka akan sadar kalau masalah pelecehan seksual  bukan ada di perempuan tapi pola pikir pelaku. Ini bisa terjadi pada siapapun dan dimanapun,”ujar Anindya Restuviani atau Vivi Co-Direktor Hollaback! Jakarta.Gerakan ini mendorong orang bercerita untuk meningkatkan kesadaran dan mengumpulkan kekuatan guna menghentikan pelecehan dan kekerasan seksual dengan intervensi. Tak hanya korban, tapi semua orang yang pernah melihat pelecehan seksual di tempat umum. Banyak orang melihat ada pelecehan tapi tidak tahu harus berbuat apa.

“Untuk itu, kami punyacara pencegahan dan penanganan bernama Heartmobyang terdiri dari 5D. Diantaranya ada Direct kita menegur langsung si pelaku, Distract berarti mengalihkan perhatian pelaku, Delay yaitu menunda reaksi korban, Delegate dengan mendelegasikan kasus itu kepihak berwajib, dan Documentyakni mendokumentasikan kejadian,” kata Vivi. Dengan 5D, orang-orang secara tidak langsung membentuk pasukan perlawanan yang mengantisipasi dan mempersempit gerak pelaku pelecehan seksual di tempat umum. (WHY) Foto: Dok. Hollaback! Jakarta
 
 

 

Author

DEWI INDONESIA