Bermula dari kebiasaan berpetualang bersama dan mengagumi keindahan alam, Nathalisa dan Jane kemudian menerjemahkannya dalam rangkaian perhiasan From Tiny Islands yang berusaha menjangkau setiap tipe wanita. dewi berkesempatan untuk berbincang dengan Nathalisa seorang, sebab Jane saat ini sedang melanjutkan studi di luar negeri. Dan ini lah kisah keindahan tersebut.
Sebenarnya apa itu From Tiny Islands?
Nathalisa O: From Tiny Islands adalah sebuah brand perhiasan lokal Indonesia. Awal mulanya saat kuliah jurusan product design, aku dan Jane Odelia Lukman – partner From Tiny Islands, mendapat sedikit ilmu mengenai perhiasan. Dari situ kami mulai rajin mengulik segala hal mengenai perhiasan dan pada semester akhir perkuliahan, kami mulai merencanakan membuat sebuah brand.
Arti From Tiny Islands apa?
Nathalisa O: From Tiny Islands memiliki dua makna. Makna yang pertama dapat berarti kepulauan Indonesia. Kita semua tahu kalau Indonesia memiliki banyak pulau, termasuk pulau-pulau kecil. Dari situ kami mendapat ide untuk menamai produk kami from tiny islands – yang berasal dari Indonesia. Makna kedua, saya dan Jane gemar berjalan-jalan dan berpetualang, sehingga banyak inspirasi bentuk dan bebatuan dating dari sana. Maka from tiny islands dapat juga bermakna inspirasi dari travelling.
Mengapa perhiasan?
Nathalisa O: Saya dan Jane adalah penggemar perhiasan. Sedari kuliah saat ada study tour ke berbagai tempat, kami berdua memisahkan diri dari rombongan dan mulai mencari ragam perhiasan yang dijual. Kami beli untuk koleksi pribadi dan akhirnya terpikir untuk dijual. Karena secara personal sudah menyukai perhiasan, didukung juga latar belakang pendidikan, maka sekarang mengembangkan bisnis perhiasan.
Kendala apa saja yang kalian alami?
Nathalisa O: Pertama adalah masalah marketing, saya dan Jane sama sekali tidak ada latar belakang bisnis sehingga ini cukup menyulitkan untuk memperkenalkan produk dan mencari pangsa pasar yang tepat. Lalu awalnya kami memiliki masalah pada pemilihan material perhiasan. Sempat kami memproduksi perhiasan dengan material kuningan, ternyata bahannya cepat menghitam, ada juga yang bereaksi gatal-gatal karena tidak cocok dengan material kuningan, Akhirnya kami menuju Jogja dan beralih ke perak.
Langkah selanjutnya untuk From Tiny Islands?
Nathalisa O: Kami berencana untuk lebih rutin mengeluarkan koleksi, sehingga lebih banyak produknya dan lebih update. Membuka toko juga sudah masuk dalam rencana terdekat. Minimal satu toko dulu, kami sedang mencari di daerah Bali, supaya dekat dengan lokasi workshop yang juga berada di Bali danJogja. Namun, hal-hal operasional tetap dijalankan dari Jakarta. (TA) Foto: Dok. From Tiny Islands, dok. Nathalisa