Film “Yuni” (2021) karya sutradara Kamila Andini belum usai jadi perbincangan khalayak, tetapi perempuan yang akrab disapa Dini itu sudah kembali menorehkan prestasi. Film terbarunya yang berjudul “Before, Now & Then (Nana)” baru saja lolos seleksi untuk masuk di program kompetisi utama Berlin International Film Festival 2022.
Berlin International Film Festival yang juga dikenal dengan Berlinale merupakan festival film besar dunia yang mulai diadakan tahun 1951. Festival ini rutin digelar pada bulan Februari dengan lebih dari 65.000 pengunjung tiap tahunnya. Tahun ini Berlinale akan digelar secara offline pada tanggal 10 - 20 Februari. Film “Before, Now & Then (Nana)” ini nantinya akan tayang perdana di festival tersebut.
“Ini adalah period movie dan biopic pertama saya, dan sebagai sutradara, visi saya untuk film ini adalah memotret sosok Nana sebagai seorang perempuan saja, sebagaimana kita melihat sosok nenek kita, sahabat kita, kita menyayangi mereka apa adanya,” jelas Dini tentang film yang ceritanya diangkat dari pengalaman hidup Raden Nana Sunani ini.
Menurutnya, film biopik tak selamanya harus mengangkat sejarah kemerdekaan dengan tokoh-tokoh besar bangsa. Lewat film terbarunya ini, Dini ingin membangun jembatan agar pemirsa film “Before, Now & Then (Nana)” ini berefleksi, terutama dalam kehidupan sebagai perempuan, bahwa meski zaman telah berubah masih ada hal-hal yang dialami perempuan masa kini.
“Perempuan adalah korban jaman yang paling nyata. Tapi di setiap zaman, selalu ada sosok perempuan yang tidak pernah sekalipun menjadikan dirinya korban, meskipun tetap tidak lepas dari pengorbanan. Nana adalah kisah perempuan yang menjadi korban sebuah era; perang, politik, pemberontakan dan kehidupan sosial patriarki yang ingin mencari arti kebebasannya sendiri," katanya lagi.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa film ini akan menggunakan bahasa Sunda sepanjang ceritanya, sesuai dengan latar tempat diceritakannya film ini. “Before, Now & Then (Nana)” sendiri bercerita tentang seorang perempuan bernama Raden Nana Sunani atau Nana (Happy Salma), yang hidup di daerah Jawa Barat di era 1960-an. Nana melarikan diri dari gerombolan yang ingin menjadikannya istri dan membuatnya kehilangan ayah dan anak. Ia lalu menjalani hidupnya yang baru bersama seorang menak Sunda hingga bersahabat dengan salah satu perempuan simpanan suaminya (Laura Basuki).
Tak main-main, semua aktor yang terlibat dalam film ini dilatih secara khusus oleh pakar bahasa Sunda. Film ini dibintangi oleh Happy Salma yang akan memerankan sosok Nana. Selain itu turut bermain di film ini adalah Laura Basuki, Ibnu Jamil, Arswendy Bening Swara, Rieke Diah Pitaloka, Arawinda Kirana dan aktris cilik pendatang baru, Chempa Putri. Film NANA diproduksi dengan lokasi di Ciwidey Jawa Barat mulai pada Februari 2021.
Kamila Andini menjadi sutradara perempuan pertama Indonesia yang berkompetisi di Berlinale sejak terakhir kali Sofia WD lewat film “Badai Selatan” di tahun 1962. Film-film karya Kamila Andini sebelum “Before, Now & Then (Nana)” antara lain “Yuni” (2021), “Sekala Niskala” (2017), Laut Bercermin (2011), dan sederet film pendek seperti “Sekar” (2018) dan “Sendiri Diana Sendiri (2015).
MARDYANA ULVA
Foto: Arman Febryan