Eugene Museum Bali, Sebuah Perpaduan Seni dan Arsitektur Kontemporer
Kolaborasi seniman Eugene Kangawa dan arsitek Andra Matin hadirkan keindahan karya yang selaras dengan alam Bali
7 Oct 2024



Kolaborasi antara arsitek Andra Matin dan seniman Jepang kelahiran Amerika Serikat, Eugene Kangawa, akan melahirkan sebuah ruang seni baru yang memikat di Bali. Dinamai Eugene Museum, ruang seni ini merupakan perwujudan dari eksplorasi antara seni dan alam, yang dirancang untuk memberikan pengalaman unik bagi pengunjung. Museum ini dijadwalkan untuk dibuka untuk umum pada tahun 2026 mendatang, menjanjikan sebuah destinasi yang menarik dan penuh inspirasi.
 
Museum Permanen di Bali
Eugene Museum di Bali akan menempati area seluas 1 hektar, berlokasi hanya sepuluh menit dari Pura Tanah Lot yang terkenal. Terletak di situs Warisan Dunia UNESCO, museum permanen ini dikelilingi oleh hijaunya pepohonan, dan berada tidak jauh dari garis pantai. Selain galeri, museum ini juga akan dilengkapi dengan restoran, perpustakaan, dan program menginap, menawarkan pengalaman imersif yang menarik bagi pengunjung dari berbagai usia.
 
Menampilkan Karya Eugene Kangawa
Eugene dikenal dengan karya-karya seni kontemporer berupa instalasi dan lukisan besar. Ia mengeksplorasi tema-tema seperti cinta dan peluang, serta menggunakan elemen cahaya dan bayangan dalam karyanya. Kosmologi alam dan kompleksitas kehidupan modern juga sering muncul dalam ciptaannya. Museum ini akan menampilkan lebih dari sepuluh ruangan yang memamerkan karya-karya Eugene, termasuk "Golden Rain," "Infinite Ocean," dan berbagai lukisan besar lainnya.
 
Karya Arsitek Andra Matin


Dalam sebuah video yang dirilis oleh Eugene Museum, sang arsitek menuturkan proses kreatifnya dalam menghadirkan keterhubungan antara karya dengan keseimbangan alam dan manusia. Andra Matin mengungkap upaya yang dilakukannya untuk menghadirkan apresiasi yang mendalam terhadap alam serta karya-karya Eugene. Pada prosesnya, ia dan timnya menggali konsep bangunan, mengungkap sketsa dan wawasan baru tentang bahan yang digunakan.
 
Eksplorasi Seni, Arsitektur, dan Alam

Sang arsitek juga menuturkan, menurutnya bagian paling menarik adalah saat ia dan timnya melihat jenis seni yang sangat spesifik pada kekaryaan Eugene. Beberapa karya memerlukan ruangan yang sangat gelap, sementara yang lain membutuhkan ruang yang tinggi. Ada juga bahan-bahan yang sangat rapuh, jarak-jarak yang harus diperhatikan, serta perjalanan yang sulit ditentukan. Tantangannya adalah bagaimana ia dan tim arsiteknya mengemas semuanya menjadi satu kesatuan; tetap fungsional dari segi bangunannya, tetapi juga indah.

"Saya ingin menunjukkan bagaimana arsitektur yang saya hadirkan dapat mengapresiasi alam serta karya Eugene yang sangat indah dan bermakna. Harapan saya adalah agar masyarakat Indonesia lebih mengenal seni kontemporer dan arsitektur," ucapnya.

Di Eugene Museum Bali, karya-karya Eugene yang memadukan unsur alam, fisika, dan filsafat akan hadir selaras dengan keindahan alam di sekitarnya. Harapannya, museum ini dapat menciptakan ruang yang menghadirkan unsur alam, seni, dan manusia dapat berdampingan secara harmonis. (MAR)

Foto: Eugene Museum Bali
 
 

 

 


Topic

Culture

Author

DEWI INDONESIA