Film Istirahatlah Kata Kata mengisahkan masa paling sunyi dari kehidupan Wiji Thukul, seorang penyair dan aktivis yang hilang. Film indipenden yang meraih sambutan hangat publik ini menggugah kembali ingatan orang terhadap masa-masa Indonesia di bawah rezim Soeharto dan mengenalkan generasi muda kepada tragedi sejarahnya yang nyaris dilupakan.
Wiji Thukul, seorang penyair dan aktivis kemanusiaan, gigih menentang ketidakadilan dan ikut melawan rezim Orde Baru. Sejak 1998 hingga sekarang, ia hilang bersama sejumlah aktivis dan warga sipil lainnya. Mereka menjadi korban penghilangan paksa oleh negara. Film Istirahatlah Kata Kata merupakan karya sutradara Yosep Anggi Noen yang mengisahkan kehidupan Wiji saat ia bersembunyi pasca kerusuhan di Jakarta pada 27 Juli 1996. Wiji dan beberapa aktivis demokrasi dikejar aparat negara, karena dianggap mendalangi kerusuhan yang bertujuan makar terhadap pemerintah. Wiji pergi ke Pontianak dan bersembunyi selama delapan bulan di sana. Ia beberapa kali mengganti identitasnya sambil tetap menulis puisi. Sementara itu di Solo, Jawa Tengah, Sipon istri Wiji Thukul yang tinggal bersama kedua anaknya sering kali diawasi dan didatangi pihakpihak yang mengejar Wiji. Setelah itu Wiji kembali terlibat dalam gerakan perlawanan. Beberapa bulan sebelum pemerintahan presiden Soeharto berakhir pada Mei 1998, ia dihilangkan. (LC, RR) Foto: Dok. Dewi
Author
DEWI INDONESIA
FOOD & TRAVEL
CASA CUOMO, Simfoni Kuliner Italia di Jakarta