Menonton serial Netflix “Inventing Anna” memberi bermacam kesan berbeda bagi para pemirsanya. Sepanjang serial ini, penonton diajak mengikuti penelusuran jurnalis Vivian Kent (Anna Chlumsky) terhadap kebohongan Anna Delvey—yang ternyata bernama asli Anna Sorokin (Julia Garner). Anda mungkin termasuk yang takjub dengan konsistensi dan kegigihan Anna dalam melancarkan tipu muslihatnya. Bisa jadi Anda termasuk yang jengkel dengan sikap Anna serta orang-orang di sekelilingnya.
Namun selain karakter cerita, adegan, serta dialognya, beragam ruangan memikat yang menjadi latar kisah ini pun menarik untuk ditelisik. Desainer produksi “Inventing Anna,” yakni Henry Dunn, mengambil berbagai lokasi di New York untuk menciptakan set syuting yang merefleksikan kelas-kelas sosial berbeda dalam show ini.
“Kami berpikir bahwa Anna pasti menghabiskan waktu dengan orang-orang dari berbagai level kekayaan, serta berbagai kelas sosial-ekonomi. Karena itu kami berusaha untuk merefleksikan semua kesenjangan itu,” jelasnya kepada Dezeen.
“Inventing Anna” merupakan serial drama yang terinspirasi dari laporan jurnalis Jessica Pressler yang berjudul “How Anna Delvey Tricked New York’s Party People.” Tulisan itu dimuat di New York Magazine dan akhirnya viral, karena isinya yang mengekspos sepak terjang Anna Delvey, yang mengaku sebagai pewaris orang kaya di Jerman.
Salah satu lokasi yang banyak ditampilkan di serial ini yakni kediaman karakter bernama Nora. Tahukah Anda bahwa untuk mereka ulang rumah ini, Dunn membangunnya dari duplex yang dirancang agar menyerupai townhouse besar di New York? Menurut sang desainer produksi, status kemapanan Nora paling baik disimbolkan melalui furnishing dan dekor yang menghias set syuting ini.
“Kami memakai dekorasi untuk menunjukkan status sosial Nora. Apakah itu venetian plaster, barang-barang antik, wallpaper, bahkan detail di dapurnya yang tidak terjangkau bagi kebanyakan orang,” jelas Dunn lagi.
Ia juga bekerja sama dengan spesialis seni untuk menyediakan lukisan-lukisan dari seniman seperti Michael Basquiat dan Yves Klein untuk dekorasi. Menurut Dunn semua itu bukan lukisan asli, melainkan gambar beresolusi sangat tinggi yang bahkan menunjukkan goresan-goresan kuasnya.
Kontras dengan kemapanan Nora, Dunn menampilkan apartemen sang jurnalis, Vivian Kent, dengan kesan sedikit sesak. Rumahnya terlihat agak berantakan dan terksan biasa—menunjukkan status sosialnya yang tak semapan Nora atau orang-orang yang dekat dengan sosok Anna Delvey.
“Kediaman Vivian kami bangun di studio—itu bukan apartemen besar, tapi kami berusaha membuatnya realistis untuk pasangan yang sedang menanti kelahiran anak mereka,” jelas Dunn.
Yang juga menarik adalah set yang menampilkan kantor redaksi New York Magazine. Karena alasan legalitas, “Inventing Anna” harus mereka ulang versi fiktif dari ruangan ini, tetapi Dunn ingin suasananya menyerupai versi asli kantor majalah ini. Meski demikian, ia tetap memanfaatkan kesempatan untuk bisa mendramatisirnya, dengan menambahkan dinding bercat merah di backdrop ruangan ini.
Selain itu, suasana di penjara Rikers Island juga merupakan versi dramatisir yang direka ulang oleh Dunn. Soal hal ini, Dunn menjelaskan bahwa kendala utamanya adalah pandemi yang melanda.
“Kami mulai syuting di penjara kota Rikers Island ketika pandemi melanda. Masih ada setengah bagian lagi adegan yang belum sempat dilakukan di lokasi aslinya,” jelas Dunn tentang latar panjara yang diciptakannya itu.
“Saya pikir tak ada orang yang menyadari bahwa ruang tunggu penjara dan ruangan tempat Anna dan Jessica bertemu itu di-shoot di lokasi yang berbeda,” pungkasnya dengan nada puas.
MARDYANA ULVA
Foto: Dezeen, BBC