Pada tanggal 10 Oktober di Museum Yuz di Shanghai, proyek pameran The Artist is Present yang dikurasi oleh Maurizio Cattelan dan didukung oleh Alessandro Michele dari Gucci. Keduanya menyadari kerumitan antara citra dan realitas, representasi dan presentasi telah menjadi salah satu topik paling penting dalam seni.
Karya dari John Armleder, Nina Beier, Brian Belott, Anne Collier, Jose Dávila, Wim Delvoye, Eric Doeringer, Sayre Gomez, dan lain sebagainya dalam The Artist is Present berfokus pada proyek seniman yang mengusulkan simulasi menyalin sebagai paradigma budaya global. Judul itu sendiri bertujuan untuk mendemonstrasikan bagaimana tindakan menyalin dapat dianggap sebagai tindakan penciptaan yang luhur, menampilkan nilai artistik yang sama seperti aslinya.
The Artist is Present menampilkan pilihan lebih dari tiga puluh seniman yang menunjukkan karya-karya yang mempertanyakan prinsip seni di era modern yakni orisinalitas, tujuan, dan ekspresi. Di era di mana segala sesuatu direproduksi. Tidak ada yang benar-benar menjaga orisinalitas.
The Artist is Present dapat dilihat sebagai manifesto berdasarkan konsep bahwa apresiasi dari pekerjaan bergantung pada keterlibatan dengan ide-ide dan bukan pada kepuasan visual sederhana dari karya seni asli. Pameran ini mengeksplorasi bagaimana orisinalitas dapat dicapai melalui tindakan pengulangan, dan bagaimana aslinya dapat dilestarikan melalui salinan. (WHY) Foto:Dok. Gucci
Karya dari John Armleder, Nina Beier, Brian Belott, Anne Collier, Jose Dávila, Wim Delvoye, Eric Doeringer, Sayre Gomez, dan lain sebagainya dalam The Artist is Present berfokus pada proyek seniman yang mengusulkan simulasi menyalin sebagai paradigma budaya global. Judul itu sendiri bertujuan untuk mendemonstrasikan bagaimana tindakan menyalin dapat dianggap sebagai tindakan penciptaan yang luhur, menampilkan nilai artistik yang sama seperti aslinya.
The Artist is Present menampilkan pilihan lebih dari tiga puluh seniman yang menunjukkan karya-karya yang mempertanyakan prinsip seni di era modern yakni orisinalitas, tujuan, dan ekspresi. Di era di mana segala sesuatu direproduksi. Tidak ada yang benar-benar menjaga orisinalitas.
The Artist is Present dapat dilihat sebagai manifesto berdasarkan konsep bahwa apresiasi dari pekerjaan bergantung pada keterlibatan dengan ide-ide dan bukan pada kepuasan visual sederhana dari karya seni asli. Pameran ini mengeksplorasi bagaimana orisinalitas dapat dicapai melalui tindakan pengulangan, dan bagaimana aslinya dapat dilestarikan melalui salinan. (WHY) Foto:Dok. Gucci
Author
DEWI INDONESIA
FOOD & TRAVEL
CASA CUOMO, Simfoni Kuliner Italia di Jakarta