Beramal Lewat Musik
Dawai-Dawai Amal Ati Sugiharti, Cara Mariko Pitono, Diana Cahyani, Maulinawati, Renny Tamba, Rosana Satya Dewi dan Uci Soemarmo.
25 Jan 2016


2 / 2
Dari ajang kumpul alumni, perempuan – perempuan mantan mahasiswi Institut Teknologi Bandung (ITB) sepakat mengggagas ide untuk merayakan hidup. Datang dari berbagai jurusan dan fakultas, mereka disatukan dalam acara reuni 25 tahun ITB angkatan 1983. Ati Sugiharti, Cara Mariko Pitono, Diana Cahyani, Maulinawati, Renny Tamba, Rosana Satya Dewi, Uci Soemarmo adalah beberapa alumni perempuan ITB angkatan ’83.  Salah satu kegiatan mahasiswa Institut Teknologi Bandung angkatan 1983 adalah bermusik di luar jam kuliah di mana mereka memiliki kelompok musik bernama ‘Musicology’. Itulah sebab, musik menjadi sesuatu yang dekat dengan kehidupan mereka.
Suatu ketika tanpa disengaja, Uci dan beberapa temannya melihat lantas memerhatikan pengamen jalanan yang memainkan alat musik biola. “Saya hampir setiap hari melintasi Jalan Antasari, Jakarta Selatan. Pengamen biola itu selalu ada setiap saya lewat.” kisah Uci. Ia menceritakan pada dewi bahwa saat itu hatinya menyuruh agar Uci segera bertindak. Perempuan ini pun lantas memberikan kartu namanya kepada pengamen tersebut yang lantas dihubungi beberapa minggu kemudian. Ia pun memantapkan hati untuk memberdayakan musisi-musisi jalanan itu agar tak terabaikan oleh sekelilingnya. Tanpa perlu banyak berpikir, Uci menjalankan satu demi satu program bagi pengamen – pengamen biola. Ia pun menciptakan proyek bertajuk ‘From Street with Love’ untuk membantu sembilan musisi jalanan ini dengan apa yang bisa ia lakukan.
Bantuan tak selalu berupa deretan angka di atas kertas. Uci dan teman – temannya merasa hanya berusaha membantu membukakan jalan dan mencarikan lahan yang bisa menghasilkan uang. “Kami tidak membantu dengan datang membawa sekarung uang. Tidak semua hal bisa kami lakukan, kebetulan saja ini yang bisa kami perbuat.” kata Uci. Seluruh perempuan yang hadir dalam pertemuan dengan dewi sepakat menganggap bahwa semua yang mereka kerjakan berangkat dari hati. Gerakan memberdayakan pengamen biola merupakan wujud emosi yang ikut tenang terhanyut saat telinga dan hati menikmati alunan musik biola di tengah riuhnya kemacetan. (RR) Foto: Zaki Muhammad, Pengarah gaya: Ruben William.  

 

Author

DEWI INDONESIA