Direktur Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf akan membuka gelaran pasar seni tahunan Art Jog 2015 di Taman Budaya Yogyakarta (TBY) pada Sabtu (6/6) akhir pekan ini dan akan berlangsung hingga 28 Juni 2015 mendatang. Sebanyak 86 seniman dari berbagai daerah di Indonesia dan mancanegara akan turut ambil bagian dalam ajang seni yang tahun ini mengambbil tema Infinity in Flux – The Unending Loop that Bonds the Artist and The Audience.
Tema tersebut diangkat dalam Art Jog kali ini sebagai perayaan atas penyelenggaraan yang tahun ini digelar untuk kedelapan kalinya. Bilangan delapan yang berbentuk bulatan dan garis tak putus itu dianalogikan sebagai keabadian yang menjadi inspirasi Art Jog tahun ini, di samping aliran seni “Fluxus” yang muncul pada decade 60-an. Melalui tema yang diangkat, Art Jog ingin menampilkan ekspresi multi-indera yang meniadakan batasan antara seniman dan pengunjung.
Konsep tersebut kemudian secara kental mempengaruhi karya-karya yang dipamerkan yang menurut curator Art Jog 2015 Bambang Toko akan didominasi karya-karya media baru yang interaktif baik dalam bentuk instalasi, video art serta performance art. Kolektif seniman Indieguerillas tahun ini menjadi commission artist yang akan membuat commission work yang telah menjadi tradisi sejak Art Jog pertama kali digelar. Karya Indieguerillas tersebut akan berdampingan dengan karya Yoko Ono berjudul Wish Tree yang didaulat sebagai presentasi spesial dan akan diletakkan di area pintu masuk TBY.
Selain pameran, Art Jog 2015 juga mengadakan beberapa agenda lain seperti Curatorial Tour, Meet The Artist, dan Public Screening. Selain itu, berbagai pameran parallel juga digelar serentak di banyak galeri dan ruang budaya di Yogyakarta sepanjang pekan dalam program yang dinamai sebagai Yogyakarta Art Week.
Untuk mengantisipasi membludaknya pengunjung, pihak Art Jog akan memberlakukan system ticketing untuk memasuki area pameran an pengunjung diwajibkan mendaftarkan diri terlebih dahulu melalui email [email protected]. Untuk memudahkan, pengunjung juga bisa mendapatkan berbagai informasi tentang Art Jog serta rangkaian program pendamping lainnya yang gratis dan terbuka untuk umum di laman www.artjog.com. (ISA), Foto: Dok. ART|JOG|8
Tema tersebut diangkat dalam Art Jog kali ini sebagai perayaan atas penyelenggaraan yang tahun ini digelar untuk kedelapan kalinya. Bilangan delapan yang berbentuk bulatan dan garis tak putus itu dianalogikan sebagai keabadian yang menjadi inspirasi Art Jog tahun ini, di samping aliran seni “Fluxus” yang muncul pada decade 60-an. Melalui tema yang diangkat, Art Jog ingin menampilkan ekspresi multi-indera yang meniadakan batasan antara seniman dan pengunjung.
Konsep tersebut kemudian secara kental mempengaruhi karya-karya yang dipamerkan yang menurut curator Art Jog 2015 Bambang Toko akan didominasi karya-karya media baru yang interaktif baik dalam bentuk instalasi, video art serta performance art. Kolektif seniman Indieguerillas tahun ini menjadi commission artist yang akan membuat commission work yang telah menjadi tradisi sejak Art Jog pertama kali digelar. Karya Indieguerillas tersebut akan berdampingan dengan karya Yoko Ono berjudul Wish Tree yang didaulat sebagai presentasi spesial dan akan diletakkan di area pintu masuk TBY.
Selain pameran, Art Jog 2015 juga mengadakan beberapa agenda lain seperti Curatorial Tour, Meet The Artist, dan Public Screening. Selain itu, berbagai pameran parallel juga digelar serentak di banyak galeri dan ruang budaya di Yogyakarta sepanjang pekan dalam program yang dinamai sebagai Yogyakarta Art Week.
Untuk mengantisipasi membludaknya pengunjung, pihak Art Jog akan memberlakukan system ticketing untuk memasuki area pameran an pengunjung diwajibkan mendaftarkan diri terlebih dahulu melalui email [email protected]. Untuk memudahkan, pengunjung juga bisa mendapatkan berbagai informasi tentang Art Jog serta rangkaian program pendamping lainnya yang gratis dan terbuka untuk umum di laman www.artjog.com. (ISA), Foto: Dok. ART|JOG|8