Selama 50 tahun, dari 1860 hingga 1910, mengisap candu merupakan hal yang amat popular di Jawa. Pemerintah kolonial Hindia Belanda melakukan monopoli perdagangannya dan memperoleh keuntungan luar biasa dari candu. Namun, dampak sosial, ekonomi dan politiknya amat mengerikan dalam masyarakat koloni di masa itu. James Robert Rush, sejarawan Amerika dan profesor sejarah Asia Tenggara, mengungkapkan hal tersebut di bukunya Candu Tempo Doeloe. Selain itu, ia menulis buku Jawa Tempo Doeloe, yang memuat catatan penting tentang 600 tahun sejarah Pulau Jawa. Rush merangkai kisah 35 pengelana Eropa, antara tahun 1330-an hingga pertengahan 1980-an, yang menjejak pulau ini, dari pengalaman gubernur jenderal terkemuka Hindia Belanda Thomas Stamford Raffles sampai sastrawan peraih Nobel Sastra 2001 V.S . Naipaul.
Komunitas Bambu telah menerjemahkan serta menerbitkan dua buku Rush itu dalam Bahasa Indonesia. Bekerja sama dengan Freedom Institute, penerbit tersebut akan menyelenggarakan diskusi kedua buku Rush pada Rabu, 19 Juni 2013, pukul 19.00-21.00, di Freedom Institute, Jalan Proklamasi No. 41, Menteng, Jakarta. Para pembicaranya, penulis Iskandar P. Nugraha dan sejarawan Inggris Peter Carey. (Sumber: Komunitas Bambu) Foto: National Geographic Indonesia
Komunitas Bambu telah menerjemahkan serta menerbitkan dua buku Rush itu dalam Bahasa Indonesia. Bekerja sama dengan Freedom Institute, penerbit tersebut akan menyelenggarakan diskusi kedua buku Rush pada Rabu, 19 Juni 2013, pukul 19.00-21.00, di Freedom Institute, Jalan Proklamasi No. 41, Menteng, Jakarta. Para pembicaranya, penulis Iskandar P. Nugraha dan sejarawan Inggris Peter Carey. (Sumber: Komunitas Bambu) Foto: National Geographic Indonesia
Author
DEWI INDONESIA
RUNWAY REPORT
Laras Alam Dalam DEWI's Luxe Market: "Suara Bumi"
RUNWAY REPORT
Mengkaji Kejayaan Sriwijaya Bersama PT Pupuk Indonesia