Dokumenter pendek "Save Our Forest Giants" ini diproduksi oleh aktor Nicholas Saputra dan Amanda Marahimin, dengan dukungan dari Uni Eropa. Nicholas adalah seorang aktor terkenal di Indonesia dan Amanda dikenal melalui beberapa film populer karyanya seperti Gie, The Year of Living Vicariously dan Tiga Hari untuk Selamanya.
Sebelum peluncuran, Delegasi Uni Eropa juga telah mengadakan kampanye media sosial dengan tagar #jaGAjah, yang meliputi kuis dan kompetisi meme untuk mendorong anak muda mengekspresikan pendapat mereka dengan menggunakan kreativitas demi mendukung perlindungan gajah.
Acara peluncuran "Save Our Forest Giants" dibuka oleh Dr Ir Tachrir Fathoni, Msc, Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, diikuti oleh talk show bersama panelis. Panel talk show termasuk Duta Besar Uni Eropa Bapak Vincent Guérend, Nicholas Saputra dan Wahdi Azmi dari Unit Tanggap Konservasi (CRU) Tangkahan. Acara ini dihadiri oleh lebih dari 100 remaja dan pemangku kepentingan lainnya dan dilanjutkan dengan berbuka puasa bersama.
Film dokumenter pendek "Save Our Forest Giants" juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong penelitian tentang virus herpes baru, EEHV. Virus ini dapat menyebabkan penyakit hemoragik berat pada gajah dan diduga menyebabkan tingkat kematian tinggi pada gajah muda Asia (1-8 tahun). Kematian ini dapat terjadi dalam waktu 1-2 hari dari tanda-tanda awal, sehingga diagnosis dini serta pengobatan sangat penting bagi kelangsungan hidup gajah. Studi dan penelitian berkelanjutan merupakan jalan keluar yang baik untuk mengelola, mencegah dan mengontrol penyebaran penyakit ini, demi menjamin keberlangsungan dan konservasi gajah. Kerjasama lebih lanjut dalam menyempurnakan perawatan yang efektif, serta pengembangan vaksin untuk mencegah EEHV sangat penting untuk masa depan. (CA) Foto: Dok. Uni Eropa.