Hari Bumi diperingati setiap tahun pada tanggal 22 April sebagai pengingat untuk terus berupaya menyelesaikan permasalahan lingkungan hidup. Antara lain perkara polusi dan limbah, yang juga menjadi cikal bakal lahirnya gerakan Hari Bumi di tahun 1970 silam. Menurut situs Earth Day, Hari Bumi 2022 mengangkat tema "Invest our Planet" serta tagline "For Earth Day 2022 together, for everyone, everything, everyday". Situs Earth Day juga membagikan 52 cara memulai kebiasaan sehari-hari yang ramah lingkungan. Berikut ini beberapa contoh 'berinvestasi' yang bisa kita lakukan bersama setiap hari di mana pun kita berada, demi Bumi yang lestari.
1. Selalu bawa tas belanja
Larangan penggunaan kantong plastik di Jakarta mulai berlaku sejak 1 Juli 2020 lalu. Meski demikian di beberapa tempat masih ditemui praktik pemakaian kantong plastik yang sebaiknya kita cegah dengan selalu membawa tas belanja. Pilih tas belanja lipat yang hemat ruang dan bisa dipakai ulang.2. Gunakan peralatan makan sendiri
Semenjak pandemi, membawa peralatan makanan sendiri menjadi bagian dari kebiasaan baru yang baik untuk dipraktikan jangka panjang. Ini untuk menghindari pemakaian alat makan sekali pakai yang praktis, tetapi berpotensi menambah volume sampah kita. Bawa alat makan sendiri dan jangan lupa, beri catatan untuk tidak menyertakan alat makan sekali pakai pada makanan pesan-antar Anda.3. Pisahkan sampah dan jadikan pupuk
Memisahkan sampah adalah salah satu cara mudah memulai kebiasaan yang ramah lingkungan dari rumah sendiri. Menurut Organisasi Pangan dan Agrikultur (FAO) Amerika Seikat, masyarakat membuang sepertiga makanannya dan hal ini sangat berkontribusi pada penambahan volume sampah global. Apabila memungkinkan, Anda juga bisa menjadikan sampah organic Anda sebagai pupuk dengan metode mengkompos.4. Memungut sampah saat lari pagi
Olahraga atau Latihan fisik rutin bermanfaat bagi kebugaran dan kesehatan kita, termasuk lari pagi. Agar kian bermanfaat terutama bagi lingkungan, Anda bisa mengorganisasi kegiatan mengumpulkan sampah bersama setelah lari pagi dengan komunitas atau orang-orang terdekat Anda.5. Pangan berbasis tumbuhan
Sistem pangan menyumbang lebih dari seperempat emisi gas rumah kaca, dengan sekitar 80% di antaranya bersumber dari peternakan. Menggeser pola makan dan diet kita dari yang berorientasi daging menjadi pangan berbasih tumbuhan, berdampak besar pada perubahan iklim dan jejak karbon Anda. Mulai dari hal kecil, misalnya mengurangi konsumsi daging dan menggantinya dengan sumber nabati.Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendukung isu lingkungan serta mengupayakan agar Bumi kita tetap lestari. Bahaya kerusakan lingkungan yang mengancam manusia dan makhluk hidup lainnya tentu menjadi tanggung jawab kita bersama untuk ditanggulangi. Selamat Hari Bumi!
MARDYANA ULVA
Foto: Pexels