Ria Sarwono, pemilik label busana CottonInk berapi-api ketika bercerita tentang liburannya bersama suami ke Stockholm, Swedia di awal 2015. Di sana mereka tinggal di Miss Clara by Nobis, salah satu butik hotel di tengah kota Stockholm. Interiornya memiliki desain khas Skandinavia yang clean, meski eksteriornya kental bernapaskan desain Eropa klasik abad pertengahan. Ria merasa kagum dengan desain kamar yang ia tempati di sana. Kekagumannya tersebut ia simpan dan akhirnya ia tuangkan pada kamar pribadi di rumah barunya. Ketika berlibur, mereka memang sedang membangun rumah tinggal, sehingga waktu liburan tersebut juga dimanfaatkan untuk mencari inspirasi dalam mendesain hunian.
Diawali dengan area foyer yang menyapa para tamu, dindingnya dihiasi foto-foto dalam frame putih polos yang menggambarkan aktivitas keluarga kecil ini dengan orang-orang terdekat mereka. Aksesori interior yang tertangkap mata di lantai yang tidak memiliki dinding pemisah antara ruang tamu, ruang makan, serta pantry, adalah art print yang menempel di dinding ruang makan dengan gambar ikonik karya Roy Fox Lichtenstein. Ini seniman pop art tersohor kesukaan Fedie.
Dua buah kursi vintage yang Ria ambil dari kediaman orangtuanya, dan sebuah alat pemutar musik modern, menyambut pandangan mata ketika menjejak anak tangga terakhir menuju lantai dua. Lantai ini diisi dengan kamar utama yang berdampingan dengan kamar anak, kamar bermain, dan area bersantai, serta dan sebuah tangga menuju area rooftop di lantai tiga.
Di lantai paling atas, adalah area rooftop. Di sini, nuansa Skandinavia bersalin rupa menjadi rustic dengan kesejukan yang datang dari tanaman merambat yang memenuhi pagar-pagar pembatas ruang. Di tempat ini, Ria berencana membuat acara pesta jamuan brunch atau makan malam bersama kawan-kawan dekatnya. Mungkin sembari berbagi cerita seru tentang hobi traveling-nya. (JAR) Foto: Indiga Ikhlasani.
Diawali dengan area foyer yang menyapa para tamu, dindingnya dihiasi foto-foto dalam frame putih polos yang menggambarkan aktivitas keluarga kecil ini dengan orang-orang terdekat mereka. Aksesori interior yang tertangkap mata di lantai yang tidak memiliki dinding pemisah antara ruang tamu, ruang makan, serta pantry, adalah art print yang menempel di dinding ruang makan dengan gambar ikonik karya Roy Fox Lichtenstein. Ini seniman pop art tersohor kesukaan Fedie.
Dua buah kursi vintage yang Ria ambil dari kediaman orangtuanya, dan sebuah alat pemutar musik modern, menyambut pandangan mata ketika menjejak anak tangga terakhir menuju lantai dua. Lantai ini diisi dengan kamar utama yang berdampingan dengan kamar anak, kamar bermain, dan area bersantai, serta dan sebuah tangga menuju area rooftop di lantai tiga.
Di lantai paling atas, adalah area rooftop. Di sini, nuansa Skandinavia bersalin rupa menjadi rustic dengan kesejukan yang datang dari tanaman merambat yang memenuhi pagar-pagar pembatas ruang. Di tempat ini, Ria berencana membuat acara pesta jamuan brunch atau makan malam bersama kawan-kawan dekatnya. Mungkin sembari berbagi cerita seru tentang hobi traveling-nya. (JAR) Foto: Indiga Ikhlasani.