Sepuluh tahun lalu, pada 2006, Ronald Akili, pemilik Potato Head Group, mendatangi arsitek Andra Matin. Ia bercerita tentang dua hektar tanah miliknya di kawasan Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Ronald ingin membangun perumahan di atas tanah tersebut dan ia ingin Andra merancangnya. Andra lalu merancang “rumah sehat” untuk Jakarta. Sebuah model perumahan yang menurutnya sesuai dengan karakter kota ini meski mungkin belum banyak yang menyadarinya. “Saya melihat masyarakat di Jakarta terlalu mudah mengadaptasi tren tanpa melihat kebutuhan. Dari bidang arsitektur, saya merasa perlu menciptakan sebuah image yang sesuai dengan karakter kota. Membangun rumah yang sehat. Rumah yang tidak menempel dengan rumah lain, meminimalisir penggunaan kaca, dan mengoptimalkan unsur alam seperti udara dan sinar matahari,” katanya.
Enam tahun kemudian, rumah-rumah tersebut selesai dibangun. Perumahan itu diberi nama Tanah Teduh. Rumah yang ada nampak seperti “pot baru” bagi pohon-pohon besar seperti randu dan rambutan yang terlebih dahulu menghuni tanah itu. Beton yang menjadi atap rumah berselimut rumput. Di rumah lain, atap terbuat dari kayu. Jalan yang diaspal hanyalah jalan utama. Selebihnya, rumput memenuhi sela-sela rumah. (JAR) Foto: Dok. Tanah Teduh.