Pemandangan oven batu besar yang memanggang aneka roti khas Turki dengan kayu bakar, menyambut kedatangan tamu-tamu yang mengunjungi restoran Warung Turki, restoran baru di jalan Kemang Raya dan merupakan ‘adik' restoran Turkuaz yang sudah berdiri beberapa tahun di jalan Gunawarman. Pide ekmegi, termasuk salah satu jenis roti yang dihasilkan oven batu besar itu. Sederhana saja dengan taburan wijen di atasnya, roti ini disebut Yanti Zorlu, -pemilik restoran- sebagai roti favorit sepanjang masa.
Beberapa macam dipping juga tersedia untuk dinikmati bersama pide ekmegi. Hummus, terdiri dari pureed chickpeas dan tahini dengan minyak zaitun Turki extra virgin organik. Coba pula dana pide, jenis roti lain yang ditawarkan di sini. Tipis memanjang, dan dipanggang dengan bantuan alat berbentuk seperti dayung, roti ini tersaji dengan topping daging sapi cincang yang sudah dibumbui. Sebagai alternatif, bisa juga daging domba cincang yang diimpor dari Australia.
Bukan hanya masakan Turki autentik, suasana negeri tersebut pun diwakili oleh tata ruang restoran yang ditangani oleh desainer interior Nada Lahlou bersama Sezai Zorlu, chef pemilik restoran Warung Turki. Sebuah ruang semi privat terdapat di atas split level lantai dua. Untuk mencapainya harus menaiki sedikit tangga dan melewati jembatan pendek. Sementara itu, lantai tiga Warung Turki juga berfungsi sebagai shisha lounge. Sebagian dindingnya yang terbuat dari kaca, menciptakan kesan ruang terbuka. (MUT) Foto: Ananta Haqa Maulana
Beberapa macam dipping juga tersedia untuk dinikmati bersama pide ekmegi. Hummus, terdiri dari pureed chickpeas dan tahini dengan minyak zaitun Turki extra virgin organik. Coba pula dana pide, jenis roti lain yang ditawarkan di sini. Tipis memanjang, dan dipanggang dengan bantuan alat berbentuk seperti dayung, roti ini tersaji dengan topping daging sapi cincang yang sudah dibumbui. Sebagai alternatif, bisa juga daging domba cincang yang diimpor dari Australia.
Bukan hanya masakan Turki autentik, suasana negeri tersebut pun diwakili oleh tata ruang restoran yang ditangani oleh desainer interior Nada Lahlou bersama Sezai Zorlu, chef pemilik restoran Warung Turki. Sebuah ruang semi privat terdapat di atas split level lantai dua. Untuk mencapainya harus menaiki sedikit tangga dan melewati jembatan pendek. Sementara itu, lantai tiga Warung Turki juga berfungsi sebagai shisha lounge. Sebagian dindingnya yang terbuat dari kaca, menciptakan kesan ruang terbuka. (MUT) Foto: Ananta Haqa Maulana
Author
DEWI INDONESIA
FOOD & TRAVEL
CASA CUOMO, Simfoni Kuliner Italia di Jakarta