Restoran Queen?s Head hadirkan berbagai masakan kaya bumbu dengan teknik Eropa dan cita rasa Asia Tenggara.

14 Sep 2015

Tampak luar tempat ini tidak menampilkan jendela yang memberi petunjuk tentang apa yang ada di dalamnya. Hanya fasad serba cokelat dan penanda yang jelas menunjukkan namanya, restoran Queen's Head. Melangkah masuk pintu depannya, sudah menunggu lorong temaram untuk dilewati. Ada ruang luas di sisi kiri lorong, berlatar bar panjang yang berbatasan dengan dapur terbuka.

Sisi kanan lorong pun temaram. Semakin ke kanan, ada area memanjang yang terang benderang berlangit-langit kaca. Bowling area, sebutannya. Ada pula dining area di hadapan dapur terbuka, yang cocok dijadikan tempat acara chef's table sekalipun. Sebagai teman minum, executive chef Blake Thornley merancang grazing menu. Ada Carbon Chicken, misalnya, potongan-potongan daging ayam dalam ukuran sekali atau dua kali suap. Warnanya hitam keabuan, karena diwarnai dengan keluwak. Gurih! Rupanya Chef Thornley yang pernah berkiprah di Mozaic Restaurant Bali, membumbuinya dengan puree basa gede.

Ada juga Soft Shell Crab dengan spiced onion puree. Tekstur dagingnya empuk sehingga mudah dipotong-potong, cocok dimakan beramai-ramai. Dua menu tadi mencerminkan konsep memasak sang executive chef, yang mempertemukan teknik Eropa dengan rasa Indonesia atau Asia Tenggara. Sedangkan komitmennya untuk membuat menu gaya molecular gastronomy ia tuangkan antara lain pada dessert seperti Kemangi Jelly, with Turmeric Lemon Sorbet and White Chocolate Powder. (MUT) Foto: Gamaliel Anindyajati

 

Author

DEWI INDONESIA