Budaya Nongkrong di Kedai Kopi Buka Peluang Tanamera Coffee
Komitmen untuk melestarikan kopi Indonesia dan kebiasaan nongkrong di kedai kopi melahirkan Tanamera Coffee.
10 Jun 2016




Tanamera Coffee yang berada di jantung ibukota Jakarta berdiri dari hasil komitmen Dini Aryani Criddle dan John Lee untuk melestarikan kopi Indonesia. Budaya nongkrong di kedai kopi sejatinya memang sudah mengakar di pribadi masing-masing warga Jakarta, pun juga memberitakan dari mulut ke mulut. John dan Dini melihat tersebut sebagai peluang untuk membesarkan nama Tanamera. Tidak berhenti di situ, Tanamera juga berusaha mengedukasi setiap pelanggan yang datang ke tempat mereka dengan cara membujuk untuk mau mencicip kopi Indonesia tanpa tambahan apa pun termasuk gula. Mereka menyangrai sendiri kopi yang akan diseduh, dengan begitu kesegarannya terjaga dan menghasilkan kopi yang nikmat.
 
Jika ingin serius belajar mengenai kopi, Tanamera menyediakan berbagai kelas seperti basic latte art, basic espresso, hingga brewing. Pada laman website Tanamera juga menyediakan video tutorial bagi mereka yang ingin belajar di rumah. Sebagai salah satu kedai kopi independen yang hanya menjual kopi spesialis Indonesia, John dan Dini berharap agar dapat memberikan pengalaman yang berbeda bagi kaum urban Jakarta, dari segi rasa, atmosfir, hingga kultur yang lebih kental mengenai Indonesia. Edukasi yang bertahap diberikan pada pelanggan bertujuan agar semakin terbukanya mata, bahwa kopi Indonesia sama menariknya dengan kopi-kopi dari luar, hingga tumbuhnya budaya baru, yaitu budaya minum kopi yang tidak hanya sekadar nongkrong. (TA) Foto: Dok. Tanamera Coffee

 

Author

DEWI INDONESIA