Putri Selaras Oesman Berbagi Tips Padu Padan dan Gaya
Bagi pengarah gaya yang lebih dikenal dengan nama Uti Buncis ini, kenyamanan menjadi kata kunci untuk tampil dalam kesehariannya.
13 Jan 2016


1 / 8
Saya termasuk kategori perempuan yang tomboi dan moody, tepatnya tidak konsisten. Hari ini bergaya maskulin, besok bisa jadi feminin, dan lusa tiba-tiba sangat rapi. Namun yang selalu menjadi pertimbangan mendasar adalah unsur kenyamanan dalam bergaya. Arti fashion bagi saya adalah bagaimana kita mencerminkan diri sendiri, bagaimana saya mengaplikasikannya dan orang lain bisa menilai berdasarkan apa yang kita pakai. Aksesori seperti cincin, kalung, dan jam tangan menjadi item wajib yang harus saya kenakan. Menurut saya, aksesori itu terbilang sulit untuk dicari. Karena membutuhkan usaha untuk mendapatkan yang sesuai selera. Sosok penyanyi Beyonce adalah idola dan muse bagi saya. I love her so much! Dan juga Victoria Beckham serta Miroslava Duma, mereka begitu menakjubkan. Inspirasi saya bergaya datang dari ibu saya. Ibu saya selalu mengikuti perkembangan dunia mode sejak kecil dan ia sangat rapi. Bahkan saya selalu menemukan ibu di pagi hari sudah berdandan rapi walaupun ada rencana pergi ataupun tidak. Di kala berbelanja, saya selalu melihat barang berdasarkan fungsinya. Yang terpenting adalah barang tersebut dapat dipakai berkali-kali dengan memadupadankannya menjadi beragam gaya. Saya suka mencari suatu koleksi yang unik dan sukar didapatkan terutama dalam edisi terbatas. Memiliki kebahagiaan tersendiri apabila berhasil menemukannya karena semakin susah mendapatkan, semakin penasaran. Saat berpergian saya memiliki destinasi butik yang wajib saya kunjungi, di antaranya Colette di Paris, Selfridges dan Liberty di London, serta Dover Street Market yang ada di beberapa negara. Bagi saya, karya desainer itu adalah anugerahTuhan atas bakat yang tidak dimiliki semua orang. Marni, Comme Des Garcon, Alexander McQueen, Moschino, Givenchy merupakan brand favorit saya. Sementara untuk desainer lokal saya menyukai karya Priyo Oktaviano, Danyo Hiyoji, Nikicio, Tri Handoko, Sapto Djokokartiko, Rinda Salmun, Didi Budiardjo, dan tentunya Biyan. Untuk ritual kecantikan, saya melakukan facial treatment di dokter Evitderma lalu masker sendiri di rumah secara rutin. Di ranah seni, saya mengagumi karya ilustrator dan pelukis asal Bandung, Ykha Amelz. I just love her and of course her crazy creation with no reason.
TEKS & PENGARAH GAYA: YUDITH KINDANGEN
FOTO: ADELLI ARIFIN
 

 

Author

DEWI INDONESIA