Personal style adalah gaya yang mewakili karakteri unik dari setiap individu, tetapi ini bukan soal memakai tren teranyar, termahal, maupun rancangan desainer paling terkenal saat ini. Personal style adalah tentang menampilkan yang terbaik dan paling cocok dengan diri tiap individu. Seperti kata Yves Saint Laurent, tren fashion bisa memudar, tapi style atau gaya itu abadi.
Lalu bagaimana cara menemukan personal style kita sendiri yang otentik? Berikut ini beberapa cara yang bisa Anda coba!
1. Kenali bentuk tubuh
Anda mungkin sudah tak asing lagi dengan kutipan tentang fashion dari Hubert de Givenchy, bahwa pakaian harus mengikuti tubuh seorang perempuan, bukan tubuhnya yang mengikuti bentuk pakaian atau sebuah tren. Ini merupakan sebuah pengingat agar kita tetap jujur menjadi diri sendiri dalam hal berbusana.
Bawahan seperti celana panjang atau rok dengan model high-waist, misalnya, bisa memberi highlight di area pinggang. Efek ini menciptakan siluet lekukan yang cantik tanpa membuat pemilik tubuh curvy jadi terlihat gemuk.
2. Temukan inspirasi yang sesuai
Di era digital, inspirasi gaya bisa datang dari banyak sumber, salah satunya media sosial. Namun sebaiknya kita memilah-milah lagi inspirasi fashion yang ada, misalnya dengan memerhatikan influencer yang memiliki bentuk tubuh, warna kulit, dan padu padan busana yang Anda sukai dan ingin coba praktikan.Inspirasi yang lebih nyata dari mereka akan memandu Anda mengira-ngira baju dengan warna, cutting, dan gaya seperti apa yang cocok. Cara ini juga bisa dicoba buat Anda yang sudah punya preferensi gaya tertentu dan ingin mencoba yang baru.
3. Pilih warna dan cutting yang cocok
Fashion yang lebih ‘demokratis’ di zaman sekarang ini terlihat dari maraknya seruan untuk mendukung beauty diversity. Artinya standar cantik atau keelokan gaya kini dilihat lebih merangkul keberagaman bentuk tubuh dan tak hanya memiliki satu standar saja.
Beauty diversity ini pun memberi kebebasan lebih bagi orang-orang untuk menunjukkan personal style yang otentik. Padded tee atau blazer dengan bantalan bahu, misalnya, akan mempertegas siluet tubuh yang diperlukan pemilik bahu turun yang ingin membuat gaya lebih edgy. Contoh lain, one shoulder top dengan detail ruffles atau lengan puff akan memberi kesan elegan bagi pemilik bahu lebar yang ingin tampil lebih feminin.
4. Beri highlight pada kelebihan Anda
Beragam busana dengan berbagai jenis ada untuk memberikan pilihan terbaik bagi pemakainya. Asal kita mengenal kekurangan dan kelebihan diri dengan baik, memilih baju dengan model dan potongan yang tepat akan membuat gaya jadi unik.
Beri sorotan pada pinggang ramping Anda dengan dress dengan lekukan di pinggang, jika si pemilik tubuh dengan siluet lurus ingin tampak lebih berlekuk. Pilih juga warna yang membuat kulit Anda tampak lebih glowing; misalnya merah marun atau terracotta yang memberi rona segar untuk kulit sawo matang, atau beige dan putih gading untuk tona kulit yang lebih cerah.
5. Kombinasikan padu padan busana
Preferensi busana yang membentuk personal style kita boleh itu-itu saja, tapi variasi berbusana penting agar tak terlihat monoton. Setelah mengetahui kekurangan dan kelebihan diri, juga bentuk badan dan warna baju apa saja yang bisa memberi kesan terbaik untuk warna kulit kita, berikutnya adalah mengombinasikan padu padan busana.Pada intinya, penting bagi kita untuk mengenali diri agar bisa tampil otentik dalam versi diri kita yang terbaik. Tak cuma selebriti atau public figure, siapa pun bisa memiliki personal style yang otentik. Padu padan baju dan pelengkap gaya yang sama bisa tampak lain saat dipakai orang yang berbeda pun karena adanya sentuhan personal style ini. (UP) Foto: Vogue, Pinterest