1. Permainan Proporsi
Tak perlu selalu menonjolkan lekuk tubuh untuk tampil atraktif. Sebagai bagian dari ekspresi personalitas, motivasi berbusana tak melulu bertujuan untuk memuaskan lawan jenis. Mulailah bermain dengan kombinasi proporsi atasan-bawahan, baik yang struktural seperti jaket trapesium atau rok maksi melambai. Jika Anda diberkati dengan kaki jenjang, padankan skinny jeans dengan atasan longgar untuk tampilan bak model.
2. Aspirasi Gaya: Tilda Swinton
Aktris Inggris ini bukan satu-satunya bintang yang selalu tampil gaya. Yang membedakannya adalah orisinalitas tampilan yang memancarkan kepribadian dan bukan sekadar pilihan seorang stylist. Ketertarikannya akan dunia mode terlihat personal baik di layar seperti pada film “I Am Love” maupun keterlibatannya di ekshibisi “The Impossible Wardrobe” di museum Palais Galliera Paris. Pilihan busananya tak tunduk pada konvensi, baik setelan dan gaun Haider Ackermann yang kerap menjadi pilihan untuk karpet merah, atau padanan kaus putih dan rok Lanvin yang membaurkan antara kesan klasik dan kasual.
3. Kontras Kulit
Jaket kulit adalah salah satu investasi di lemari pakaian Anda. Sebuah jaket kulit berkualitas tidaklah murah, namun akan bertahan hingga generasi berikutnya. Kunci gayanya adalah jangan perlakukan jaket ini dengan begitu berharga, kenakan seakan Anda tak peduli akan risiko baret dan basah. Hindari tampilan dominatrix saat mengenakannya. Gunakan ia sebagai kontras untuk tampilan feminin dengan rok atau celana palazzo.
4. Birkin oleh Jane Birkin
Gunakan pendekatan serupa untuk tas Birkin Anda (atau tas berharga lainnya). Anda tentunya sudah akrab dengan kisah terciptanya tas idaman ini. Jane Birkin duduk di sebelah Jean-Louis Dumas di sebuah penerbangan dan mengeluh akan sulitnya menemukan tas bepergian yang fungsional. Bentuk dan kapasitas sebagai day bag tak diperuntukkan untuk gaun koktail dan suasana formal. Tentu tak ada yang lebih autentik dari Jane Birkin sendiri yang memadankannya dengan sweatpants dan sneakers lusuh. Kesan tak acuh adalah salah satu formula tampil chic.
5. Chic & Chien
Semua orang yang tertarik akan mode familier dengan istilah chic. Kata yang kerap digunakan untuk menggambarkan kualitas perempuan Prancis yang elusif dalam bergaya. Di Paris sendiri ada istilah yang lebih spesifik untuk mendeskripsikan hal tersebut. Chien yang berarti “anjing” dalam bahasa Prancis tidak memiliki konotasi buruk serupa di Indonesia. Chien digunakan sebagai pujian bagi perempuan yang memiliki kualitas istimewa yang membedakannya dari massa. Misterius, tak acuh, anti konformitas, non-borjuis, kadang ketus, serta memancarkan gaya distingtif dan penuh pemberdayaan diri. Jane Birkin termasuk salah satu di antaranya. Begitu pula dengan deretan bintang legendaris Prancis seperti Brigitte Bardot, Catherine Deneuve, hingga Edith Piaf.
6. Aspirasi Gaya: Inès de La Fressange
Perempuan Prancis bernama lengkap Inès Marie Lætitia Églantine Isabelle de Seignard de La Fressange ini dapat menjadi rujukan dalam mempraktekkan gaya chic. Sebagai model pertama yang menandatangani kontrak eksklusif dengan Chanel, Inès yang masih keturunan aristokrat turut merambah dunia desain sebagai pengarah kreatif untuk Roger Vivier, merancang lini khusus untuk Uniqlo, hingga kini mendirikan label eponimnya sendiri. Salah satu ciri khas gayanya adalah celana berpipa langsing dan flats, bahkan sebagai padanan gaun red carpet. Anti konformitas adalah chic.
7. Mahkota Masai
Sesekali Anda dapat melewatkan janji di salon serta mengistirahatkan rol rambut, catokan, dan hairdryer. Para perempuan Prancis terkenal dengan trik mencuci rambut dan membiarkannya kering secara alami. Hasilnya adalah rambut yang tampak jatuh natural dan tak dibuat-buat. Mereka lebih menekankan pada perawatan hingga rambut tetap tampil berkilau sehat. Kalaupun mereka memutuskan untuk melakukan blow-dry, biasanya mereka akan melakukannya sehari sebelum acara penting hingga keesokan harinya dapat tampil lebih wajar.
8. “Elegance is refusal.” - Coco Chanel
9. Mencoba Maksi
Cuaca tropis dan tren modest wear yang terus berkembang di Indonesia menjadi momen yang tepat bagi Anda untuk mencoba tampilan maksi. Walaupun motivasi Anda bukan untuk tampil bersahaja, busana maksi tetap menjadi alternatif menarik. Ia memberikan siluet yang berbeda pada tubuh serta memberikan kesan bebas pada penampilan. Bagi yang baru mencoba tampil maksi, Anda dapat mulai dengan warna solid netral. Semakin Anda merasa nyaman dengan tampilan ini, motif cetak menyala bisa menjadi tahap berikutnya.
10. Prints’ Power
Busana maksi dan prints sesuai bagi mereka yang berjiwa bebas. Kedua tampilan ini mengingatkan akan gaya bohemian dan era kebebasan 1970-an. Namun motif cetak juga dapat mengakomodasi berbagai ekspresi gaya yang berbeda, jika semangat gipsi dirasa tidak mewakili jati diri. Atasan blus dan rok lipit maksi dalam dua motif senada terlihat elegan dengan aksesori yang tepat. Motif garis juga dapat memberikan kesan serupa.
11. Bahasa Blus
Satu lagi busana yang dapat Anda pertimbangkan mengisi lemari. Blus adalah salah satu perbendaharaan mode pokok layaknya kemeja dengan sentuhan feminin. Pilihlah blus yang tak terlalu banyak ornamentasi dalam material dan potongan berkualitas. Anda dapat membuatnya tampil maskulin dengan padanan celana, sedangkan blus putih adalah pilihan klasik untuk tampil elegan.
12. Aspirasi Gaya: Iris Afpel
Di atas kertas ia adalah seorang desainer tekstil dan interior, namun perempuan berusia 94 tahun ini adalah seorang legenda mode New York dengan gaya yang begitu distingtif hingga dijadikan tema ekshibisi The Custome Institute di Metropolitan Museum of Art. Dengan pengetahuan mode yang luas, Iris mendobrak segala aturannya dengan kombinasi warna dan tekstur berani pada busana. Ia juga terkenal akan koleksi aksesori dari berbagai penjuru dunia yang selalu ia kenakan dengan penuh percaya diri. Formula tampilan ini tampak mudah, namun kepercayaan diri yang terpancar tidak didapat dari sekadar emulasi, melainkan sebuah karakter kuat yang mantap terbentuk dari pengetahuan luas akan dunia dan diri sendiri.
(DD)
Foto: dok. AFP. Mondadori, TPG News
Tak perlu selalu menonjolkan lekuk tubuh untuk tampil atraktif. Sebagai bagian dari ekspresi personalitas, motivasi berbusana tak melulu bertujuan untuk memuaskan lawan jenis. Mulailah bermain dengan kombinasi proporsi atasan-bawahan, baik yang struktural seperti jaket trapesium atau rok maksi melambai. Jika Anda diberkati dengan kaki jenjang, padankan skinny jeans dengan atasan longgar untuk tampilan bak model.
2. Aspirasi Gaya: Tilda Swinton
Aktris Inggris ini bukan satu-satunya bintang yang selalu tampil gaya. Yang membedakannya adalah orisinalitas tampilan yang memancarkan kepribadian dan bukan sekadar pilihan seorang stylist. Ketertarikannya akan dunia mode terlihat personal baik di layar seperti pada film “I Am Love” maupun keterlibatannya di ekshibisi “The Impossible Wardrobe” di museum Palais Galliera Paris. Pilihan busananya tak tunduk pada konvensi, baik setelan dan gaun Haider Ackermann yang kerap menjadi pilihan untuk karpet merah, atau padanan kaus putih dan rok Lanvin yang membaurkan antara kesan klasik dan kasual.
3. Kontras Kulit
Jaket kulit adalah salah satu investasi di lemari pakaian Anda. Sebuah jaket kulit berkualitas tidaklah murah, namun akan bertahan hingga generasi berikutnya. Kunci gayanya adalah jangan perlakukan jaket ini dengan begitu berharga, kenakan seakan Anda tak peduli akan risiko baret dan basah. Hindari tampilan dominatrix saat mengenakannya. Gunakan ia sebagai kontras untuk tampilan feminin dengan rok atau celana palazzo.
4. Birkin oleh Jane Birkin
Gunakan pendekatan serupa untuk tas Birkin Anda (atau tas berharga lainnya). Anda tentunya sudah akrab dengan kisah terciptanya tas idaman ini. Jane Birkin duduk di sebelah Jean-Louis Dumas di sebuah penerbangan dan mengeluh akan sulitnya menemukan tas bepergian yang fungsional. Bentuk dan kapasitas sebagai day bag tak diperuntukkan untuk gaun koktail dan suasana formal. Tentu tak ada yang lebih autentik dari Jane Birkin sendiri yang memadankannya dengan sweatpants dan sneakers lusuh. Kesan tak acuh adalah salah satu formula tampil chic.
5. Chic & Chien
Semua orang yang tertarik akan mode familier dengan istilah chic. Kata yang kerap digunakan untuk menggambarkan kualitas perempuan Prancis yang elusif dalam bergaya. Di Paris sendiri ada istilah yang lebih spesifik untuk mendeskripsikan hal tersebut. Chien yang berarti “anjing” dalam bahasa Prancis tidak memiliki konotasi buruk serupa di Indonesia. Chien digunakan sebagai pujian bagi perempuan yang memiliki kualitas istimewa yang membedakannya dari massa. Misterius, tak acuh, anti konformitas, non-borjuis, kadang ketus, serta memancarkan gaya distingtif dan penuh pemberdayaan diri. Jane Birkin termasuk salah satu di antaranya. Begitu pula dengan deretan bintang legendaris Prancis seperti Brigitte Bardot, Catherine Deneuve, hingga Edith Piaf.
6. Aspirasi Gaya: Inès de La Fressange
Perempuan Prancis bernama lengkap Inès Marie Lætitia Églantine Isabelle de Seignard de La Fressange ini dapat menjadi rujukan dalam mempraktekkan gaya chic. Sebagai model pertama yang menandatangani kontrak eksklusif dengan Chanel, Inès yang masih keturunan aristokrat turut merambah dunia desain sebagai pengarah kreatif untuk Roger Vivier, merancang lini khusus untuk Uniqlo, hingga kini mendirikan label eponimnya sendiri. Salah satu ciri khas gayanya adalah celana berpipa langsing dan flats, bahkan sebagai padanan gaun red carpet. Anti konformitas adalah chic.
7. Mahkota Masai
Sesekali Anda dapat melewatkan janji di salon serta mengistirahatkan rol rambut, catokan, dan hairdryer. Para perempuan Prancis terkenal dengan trik mencuci rambut dan membiarkannya kering secara alami. Hasilnya adalah rambut yang tampak jatuh natural dan tak dibuat-buat. Mereka lebih menekankan pada perawatan hingga rambut tetap tampil berkilau sehat. Kalaupun mereka memutuskan untuk melakukan blow-dry, biasanya mereka akan melakukannya sehari sebelum acara penting hingga keesokan harinya dapat tampil lebih wajar.
8. “Elegance is refusal.” - Coco Chanel
9. Mencoba Maksi
Cuaca tropis dan tren modest wear yang terus berkembang di Indonesia menjadi momen yang tepat bagi Anda untuk mencoba tampilan maksi. Walaupun motivasi Anda bukan untuk tampil bersahaja, busana maksi tetap menjadi alternatif menarik. Ia memberikan siluet yang berbeda pada tubuh serta memberikan kesan bebas pada penampilan. Bagi yang baru mencoba tampil maksi, Anda dapat mulai dengan warna solid netral. Semakin Anda merasa nyaman dengan tampilan ini, motif cetak menyala bisa menjadi tahap berikutnya.
10. Prints’ Power
Busana maksi dan prints sesuai bagi mereka yang berjiwa bebas. Kedua tampilan ini mengingatkan akan gaya bohemian dan era kebebasan 1970-an. Namun motif cetak juga dapat mengakomodasi berbagai ekspresi gaya yang berbeda, jika semangat gipsi dirasa tidak mewakili jati diri. Atasan blus dan rok lipit maksi dalam dua motif senada terlihat elegan dengan aksesori yang tepat. Motif garis juga dapat memberikan kesan serupa.
11. Bahasa Blus
Satu lagi busana yang dapat Anda pertimbangkan mengisi lemari. Blus adalah salah satu perbendaharaan mode pokok layaknya kemeja dengan sentuhan feminin. Pilihlah blus yang tak terlalu banyak ornamentasi dalam material dan potongan berkualitas. Anda dapat membuatnya tampil maskulin dengan padanan celana, sedangkan blus putih adalah pilihan klasik untuk tampil elegan.
12. Aspirasi Gaya: Iris Afpel
Di atas kertas ia adalah seorang desainer tekstil dan interior, namun perempuan berusia 94 tahun ini adalah seorang legenda mode New York dengan gaya yang begitu distingtif hingga dijadikan tema ekshibisi The Custome Institute di Metropolitan Museum of Art. Dengan pengetahuan mode yang luas, Iris mendobrak segala aturannya dengan kombinasi warna dan tekstur berani pada busana. Ia juga terkenal akan koleksi aksesori dari berbagai penjuru dunia yang selalu ia kenakan dengan penuh percaya diri. Formula tampilan ini tampak mudah, namun kepercayaan diri yang terpancar tidak didapat dari sekadar emulasi, melainkan sebuah karakter kuat yang mantap terbentuk dari pengetahuan luas akan dunia dan diri sendiri.
(DD)
Foto: dok. AFP. Mondadori, TPG News
Author
DEWI INDONESIA
FOOD & TRAVEL
CASA CUOMO, Simfoni Kuliner Italia di Jakarta