Di abad ke-19, pakaian jenis kebaya mulai familier dikenakan oleh masyarakat yang lebih umum, termasuk perempuan keturunan Belanda yang tinggal di Indonesia kala itu. Busana ini pun tak lagi didominasi oleh anggota kerajaan dan kaum priayi. Hingga kemudian, di era 1940-an kebaya dipilih Presiden Soekarno sebagai kostum nasional yang menggambarkan identitas perempuan Indonesia. Kini, kebaya pula dianggap sebagai simbolisasi emansipasi perempuan, melekat dan sering dikonotasikan dengan tokoh kebangkitan perempuan, Raden Ajeng Kartini. (RW) Foto: Istimewa
Author
DEWI INDONESIA
FOOD & TRAVEL
CASA CUOMO, Simfoni Kuliner Italia di Jakarta